Perbaikan Layanan JKN Jadi Bahasan Rakernas Kesehatan

id Perbaikan,Layanan,JKN,jaminan,Bahasan,Rakernas,menteri,batam,Kesehatan

Batam (Antara Kepri) - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Farid Moeloek mengatakan peningkatan akses pelayanan dan restrukturisasi pelayanan melalui sistem rujukan menjadi tantangan implementasi program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang mulai dilaksanakan pada 2014.

"Melayani pelayanan menjadi lebih efektif dan efisian dalam pelayanan JKN harus dilakukan dalam upaya pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)," kata Menteri Kesehatan saat pemaparan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kesehatan 2015 Regional Barat di Balai Pusat Latihan Kesehatan (Bapelkes) Marina City, Sekupang, Batam, Kamis.

Dengan pelayanan program JKN yang lebih baik diharapkan angka kematian ibu dan bayi, kemiskinan dan angka kematian akibat penyakit infeksi akan semakin menurun sesuai dengan target MDGs.

Menkes juga menyampaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah menetapkan sasaran pembangunan kesehatan yang terukur pada beberapa indikator pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.

Rencana tersebut meliputi meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat yang mencakup angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) serta prevalensi kekurangan gizi dan stunting.

"Pengendalian penyakit TB, HIV, malaria, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, prevalensi merokok penduduk usia hingga 18 tahun juga menjadi perhatian penting untuk ditekan," kata Nila.

Selain memaksimalkan pelayanan JKN pada fasilitas kesehatan yang sudah ada, Kemenkes akan berupaya meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan yaitu menargetkan satu kecamatan minimal mempunyai satu puskesmas.

Puskesmas tersebut harus tersertifikasi akreditasi sebagai jaminan kualitas.

Untuk tingkat kabupaten ditargetkan minimal mempunyai satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi serta persentase kabupaten/kota yang memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi mencapai 80 persen.

"Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran dan mutu obat serta sumber daya kesehatan juga menjadi perhatian utama," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Menkes juga menegaskan bahwa pembangunan kesehatan harus dilihat secara holistik dalam siklus hidup seseorang.

"Dalam spektrum 'continuum of care' (perawatan berkesinambungan), dimulai dari saat dalam kandungan, anak-anak dibawah lima tahun hingga sampai masa tua," kata Nila.

Rakernas 2015 di Kota Batam yang diikuti 14 provinsi mengusung tema "Pembangunan Kesehatan dari Pinggir ke Tengah" sesuai semangat Nawa Cita.

Rakernas akan menegaskan sasaran di daerah perbatasan, tertinggal dalam pembangunan kesehatan kurun waktu lima tahun.

Peserta Rakernas diperkirakan mencapai 859 peserta, terdiri atas peserta daerah kota/kabupaten di 14 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kegiatan juga melibatkan perwakilan dari Badan POM, BKKBN, BPJS, Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE