Tanjungpinang (Antara Kepri) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan belum mengubah rencana berkoalisi dengan Partai Golkar dalam menghadapi Pilkada Kepulauan Riau (Kepri) Desember 2015.
"Komitmen masih berjalan, belum berubah. Hubungan kami masih tetap baik," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kepri kubu Aburizal Bakrie, Agustar yang dihubungi dari Tanjungpinang, Sabtu.
Agustar menambahkan, DPD Partai Golkar Kepri mengusung Ansar Ahmad sebagai Calon Wakil Gubernur Kepri mendampingi Soerya Respationo, yang baru-baru ini terpilih menjadi Ketua DPD PDIP Kepri.
PDIP memiliki sedikitnya dua pilihan figur yang akan mendampingi Soerya, yakni Ketua DPD Partai Golkar Kepri Ansar Ahmad yang saat ini menjabat sebagai Bupati Bintan dan Nurdin Basirun, Bupati Karimun serta Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kepri.
"Dua-duanya kan kader Golkar, jadi tidak ada permasalahan," katanya.
Dia minta PDIP maupun partai lainnya yang berkoalisi dengan partai itu tidak mengkhawatirkan permasalahan konflik di DPP Partai Golkar. Apalagi konflik itu bukan terjadi di DPD Partai Golkar Kepri, melainkan pengurus pusat.
"Untuk saat ini saya jamin aman, tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya.
Agustar mengatakan, Golkar masih memiliki waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan permasalahan internal sebab tahapan pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri pada Juli 2015.
Gugatan Aburizal Bakrie terhadap hasil Munas Partai Golkar di Ancol diputuskan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat paling lama dua bulan terhitung sejak didaftarkan perkara tersebut.
Sementara Menteri Hukum dan HAM tidak membatalkan keputusannya yang mengakui hasil Munas Partai Golkar di Riau tahun 2009. Dalam putusan terbaru Menteri Hukum dan HAM itu juga menegaskan Agung Laksono mengajukan nama-nama pengurus.
"Kami taat azas, menunggu pengurus mana yang diakui negara. Untuk saat ini, kepengurusan yang lahir dari hasil Munas Partai Golkar di Riau yang diakui negara," katanya.
Sebelumnya, fungsionaris DPD PDIP Kepri Widiastadi Nugroho menjelaskan, sampai sekarang siapa yang mendampingi Soerya pada pilkada nanti masih misterius.
"Masih ada waktu untuk mempertimbangkan dan memutuskannya," katanya yang juga anggota Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Kepri.
Dia mengatakan, figur yang digadang-gadangkan akan mendampingi Soerya diantara Nurdin dan Ketua DPD Partai Golkar Kepri Ansar Ahmad. Kedua figur itu memiliki peluang yang sama untuk mendampingi Soerya.
"Belum mengerucut, kedua figur itu adalah pilihan. Sekarang masih ada pilihan lainnya," katanya. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
Gubernur Ansar bayar zakat harta Rp37,5 juta melalui Baznas
Rabu, 27 Maret 2024 17:02 Wib
Bakesbangpol Natuna evaluasi lokasi pemasangan APK
Selasa, 26 Maret 2024 19:08 Wib
Calon perseorangan Pilkada 2024 Batam wajib didukung 63.871 jiwa
Selasa, 26 Maret 2024 18:00 Wib
Calon persorangan Pilkada 2024 di Natuna harus didukung lima ribu KTP
Selasa, 26 Maret 2024 12:54 Wib
Calon perseorangan Pilkada Kepri wajib kantongi 10 persen dukungan KTP
Senin, 25 Maret 2024 16:58 Wib
KPK periksa ajudan Abdul Ghani Kasuba terkait perkara dugaan suap
Senin, 25 Maret 2024 16:01 Wib
Ridwan Kamil bakal putuskan berlaga di Pilkada Jabar atau Jakarta
Sabtu, 23 Maret 2024 20:13 Wib
Komentar