Anambas Masih Krisis Listrik

id Anambas,Krisis,pln,Listrik,pemadaman,bergilir

Anambas (Antara Kepri) - Krisis listrik ditandai dengan pemadaman bergilir masih terjadi di Tarempa, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Anambas sehingga memaksa warga menyalakan genset untuk penerangan ketika dapat giliran pemadaman.

Pemadaman bergilir diberlakukan mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB.

Kepala Unit PLN Tarempa Sandy di Tarempa, Rabu mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan teknisi untuk memperbaiki mesin pembangkit di gardu Pasir Manang, Kecamatan Siantan.

"Saat ini masih menunggu teknisinya datang. Kalau tak ada halangan, sore ini mereka datang dengan kapal ferry," ujar Sandy.

Kedatangan empat teknisi untuk memperbaiki dua dari enam unit mesin pembangkit diharapkan dapat mengakhiri pemadaman bergilir.

"Nantinya dicek dulu oleh teknisinya. Rencananya memang dua unit yang akan overhaul (perawatan rutin). Total kan enam mesin, selama ini untuk memenuhi kebutuhan listrik menggunakan empat unit," jelasnya.

Sebelumya sekitar seminggu yang lalu, pemadaman listrik dilakukan akibat gangguan pada salah satu mesin pembangkit listrik yang diketahui mulai terjadi sejak tiga hari terakhir.

"Iya, ada gangguan pada rotor exiter engine unit 1 dari mesin PT. BKSP yang ada di Pasir Manang. Untuk sementara ini, pemadaman bergilir terpaksa kami lakukan," ujar Sandy.

Persoalan mengenai listrik ini tidak hanya terjadi di Tarempa, di Desa Tebang Kecamatan Palmatak, suplai listrik ke rumah-rumah warga juga belum dinikmati selama 24 jam.

Abdurrahman, salah satu warga menyebut, listrik mulai padam terhitung sejak pukul tujuh pagi hingga pukul dua siang.  "Listrik mati dari pagi, baru nyala nanti siang. Ini masih jauh lebih baik. Kemarin-kemarin itu, sore hari baru kembali menyala," ujarnya.

Di bagian lain, Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo terkait masaalah listrik ini mengatakan, pemerintah setempat tidak punya otoritas untuk mengatur sendiri, karena listrik dikelola PLN sebagai BUMN yang langsung di bawah kementerian terkait di pusat.

Saat berkunjung ke Desa Tebang Ladan, Palmatak, Selasa (24/3) Soerya sempat menjelaskan beberapa hal sehingga pemerintah setempat tidak bisa mengatur sendiri masalah listrik.

"Kami dari pemerintah selain memfasilitasi juga mendesak terkait hal ini. Seperti pada tahun 2010 dulu, kita bersama-sama ke PLN, waktu itu Dirutnya Pak Dahlan Iskan. Itu yang kita desak, sedikit demi sedikit nampak hasilnya. Dapat informasi PLN di sini juga mau ditindaklanjuti," katanya saat berdialog dengan masyarakat di Palmatak. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE