Batam (Antara Kepri) - Komandan Korem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Eko Mardiyono mengajak pekerja pers untuk menjaga suasana kondusif di Kepri dengan mengutamakan kejujuran dalam memberikan informasi pada masyarakat.
"Berikan informasi sesuai dengan kenyataan agar tercipta suasana kondusif menjelang pilkada provinsi dan enam kab/kota di Kepri pada 9 Desember 2015 nanti," kata dia saat menggelar ramah tamah dengan pimpinan dan pekerja pers Kepri di Kodim 0316 Batam, Rabu.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pimpinan redaksi, pimpinan perusahaan dan pekerja pers yang bertugas di Provinsi Kepri khususnya Kota Batam.
"Kami juga herharap akan terjalin komunikasi dengan baik antara TNI AD dengan wartawan agar pemberitaan tidak profokatif sehingga mengakibatkan suasana tidak kondusif. Kami harapkan setiap peristiwa bisa dikonfirmasi dan diberitakan dengan baik," kata jenderal bintang satu tersebut.
Ia mengatakan, jika dalam pemberitaan terlalu tendensius dan provokatif yang dirugikan bukan hanya pihak yang diberitakan, tetapi juga masyarakat.
"Tentu semua yang ada di Kepri khususnya Batam tidak ingin dirugikan. Semua ingin aman. Salah satunya ialah dengan penyampaian berita yang lebih bijaksana," kata Eko.
Kepentingan TNI dalam Pilkada Kepri, kata dia, hanya agar pesta rakyat berlangsung tertib dan aman karena siapapun yang terpilih merupakan pilihan rakyat.
Ketua PWI Kepri, Ramon Damora dalam kesempatan tersebut mengatakan antara TNI AD dan pekerja pers atau media massa memiliki peran yang sama dalam mengisi pembangunan sesuai dengan fungsi masing-masing.
"TNI titik beratnya dalam bidang Hankam (pertahanan dan keamanan), sementara pers mengolah dan menyampaikan informasi yang benar pada masyarakat," kata dia.
Ramon juga mengharapkan agar antara TNI AD dan pekerja pers khususnya di Kepri bisa terjalin komunikasi lebih baik sehingga akan memberikan dampak positif dua belah pihak.
"Kami juga berharap ada pertemuan lain khusunya untuk memberikan pemahaman pada pekerja pers di Kepri. Karena selama ini banyak istilah yang belum dipahami," kata Ramon. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir
Berita Terkait
Kementerian ESDM tetapkan 15 situs di Natuna sebagai warisan geologi
Kamis, 25 April 2024 15:26 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Polres Bintan-Kepri tangkap seorang pria penanam pohon ganja di kebun
Kamis, 25 April 2024 13:31 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Bea Cukai Kepri selamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp1,4 miliar
Rabu, 24 April 2024 14:59 Wib
Komentar