Karimun (Antara Kepri) - Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, akan memugar situs cagar budaya Batu Bersurat di Kelurahan Pasirpanjang agar lestari sebagai destinasi wisata.
"DED atau perencanaan untuk memugar situs cagar budaya sudah ada. Tinggal pelaksanaannya," kata Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Karimun Syuryaminsyah di Tanjung Balai Karimun, Rabu.
Dalam perencanaannya, kata Syuryaminsyah, cagar budaya berupa prasasti tersebut akan ditata, dibersihkan dan didirikan sebuah bangunan sebagai pelindung dari panas maupun hujan.
"Para pengunjung juga bisa berteduh di sana," kata dia.
Batu Bersurat berdiri di lokasi atau lahan yang dikuasai perusahaan tambang granit PT Karimun Granite (KG). Ia mengatakan telah mengirimkan surat kepada manajemen PT KG agar menyerahkan atau menghibahkan lahan tempat berdirinya cagar budaya itu sehingga pengunjung tidak perlu memasuki area perusahaan.
"Pengunjung harus minta izin kepada sekuriti kalau ingin mengunjungi cagar budaya itu karena letaknya persis di area perusahaan," katanya.
Ia berharap gerbang perusahaan digeser atau setidaknya dipindah sehingga pengunjung tidak perlu melewati gerbang perusahaan ketika ingin mengunjungi cagar budaya itu," kata dia.
Batu Bersurat merupakan salah satu cagar budaya yang belum dikelola dan dipromosikan secara maksimal. Kondisinya terkesan tidak terawat karena di sekitarnya penuh dengan batu-batu granit seukuran kerikil, serta rumput-rumput liar tumbuh di beberapa sisi bangunan cagar budaya tersebut.
"Kita kesulitan merawat dan menata karena lokasi cagar budaya itu berada di areal perusahaan," ucapnya.
Batu Bersurat terletak sekitar 10 meter dari gerbang perusahaan. Situs tersebut dinaungi bangunan mirip pondok dengan atap rendah.
Menurut Syuryaminsyah, Batu Bersurat merupakan situs kuno peninggalan zaman Hindu sekitar abad IX.
"Tulisan di batu prasasti itu diduga tulisan zaman Hindu," katanya.
Tidak jauh dari Batu Bersurat terdapat situs Tapak Badang, sebuah batu cadas yang di permukaannya tercetak sebuah tapak ukuran besar yang diyakini sebagai jejak tapak Si Badang.
"Konon menurut legenda masyarakat, si Badang adalah sosok yang gagah dan kuat. Jejak tapaknya yang lain juga terdapat di lokasi objek wisata air panas di Desa Tanjung Hutan," katanya.
Selain Tapak Badang, cagar budaya Batu Bersurat makin menarik karena dalam jarak beberapa meter terdapat sebuah mata air yang airnya membentuk kolam kecil.
"Warga sering mengambil air itu, tapi tidak pernah kering. Konon katanya, air itu memang tak pernah kering meski terus menerus diambil airnya," tambah Syuryaminsyah. (Antara)
Editor: Nusarina Yuliastuti
Berita Terkait
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Pulau Penyengat jadi objek wisata favorit wisman saat Idul Fitri
Senin, 22 April 2024 9:05 Wib
BPBD Langkat sebut satu orang meninggal akibat banjir terjang pemandian di Langkat
Sabtu, 20 April 2024 18:03 Wib
Hujan batu kerikil landa Sitaro, imbas erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Pemkab Natuna gelar jelajah Pulau Setanau guna tarik minat wisatawan
Selasa, 16 April 2024 17:58 Wib
Objek wisata Pantai Trikora di Bintan Kepri dipadati ribuan pengunjung
Minggu, 14 April 2024 16:05 Wib
Polda Kepri pastikan keamanan wisatawan selama masa libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 9:03 Wib
Polres Natuna tingkatkan pengamanan di objek wisata di hari ketiga lebaran
Sabtu, 13 April 2024 7:44 Wib
Komentar