Batam (Antara Kepri) - Sebanyak 289 orang personel Yonif 134/Tuah Sakti Batam dipindahtugaskan pascabentrok dengan Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau pada pertengahan 2014.
"Saat ini yang sudah menerima surat keputusan untuk dipindahtugaskan sebanyak 241 orang anggota. Sisanya akan menyusul, setelah menerima surat keputusan pindah tugas," kata Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Eko Mardiyono di Batam, Rabu.
Anggota yang dipindahkan tersebut akan ditempatkan terpisah pada beberapa kesatuan khususnya di wilayah Indonesia bagian timur sehingga kasus serupa tidak akan terulang lagi.
TNI AD, kata dia, juga berupaya memperbaiki mental prajurit Yonif 134/Tuah Sakti yang tidak dipindahkan dengan pelatihan peningkatan kemampuan dan karakter di Batujajar, Jawa Barat. Selanjutnya Yonif 134/Tuah Sakti akan menjadi Batalyon Raider.
"Lingkungan di Batam juga mempengaruhi prajurit jika tidak bermental kuat sehingga akan cenderung bisa membekingi berbagai kegiatan ilegal. Sehingga mentalnya harus diperbaiki," kata dia.
Dengan penataan anggota tersebut diharapkan prajurit-prajurit yang ditempatkan adalah prajurit yang berkarakter sehingga tidak akan melakukan kegiatan ilegal dalam bertugas.
"Permasalahan lain karena selama ini memang masih banyak personel Yonif 134/Tuah Sakti yang tinggal di luar markas kawasan Tembesi Batam sehingga menyulitkan pengawasan. Namun hal tersebut akan segera teratasi dengan pembangunan perumahan yang akan segera selesai dan diserahterimakan," kata Eko.
Danrem juga meminta kepada masyarakat untuk melapor jika ada oknum petugas yang melakukan kegiatan di tempat-tempat ilegal, karena secara institusi tidak ada perintah dari kesatuan.
"Kalau ada oknum yang membekingi kegiatan ilegal termasuk perjudian akan langsung dihukum. Kami tidak akan mentolerir oknum anggota yang terlibat kegiatan ilegal. Kami juga minta informasi jika ada yang mengetahui hal tersebut," kata jenderal bintang satu tersebut.
Danrem mengatakan pihaknya berkomitmen memperbaiki mental para anggotanya agar tidak ada yang menjalankan berbagai kegiatan ilegal sehingga fokus pada tugas menjaga ketahanan dan keamanan NKRI.
Sebelumnya, pada 2014 terjadi bentrok antara personel Yonif 134/Tuah Sakti dan Satuan Brimob Polda Kepri hingga dua kali. Selain membuat masyarajat ketakutan, bentrokan tersebut juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Danlanud RSA Natuna cek kesiapan bandara RSA jelang Lebaran Idul Fitri
Jumat, 29 Maret 2024 12:14 Wib
Satu orang anggota DPRD Kepri tersandung korupsi resmi diganti
Jumat, 29 Maret 2024 6:19 Wib
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
Polres Bintan keluarkan maklumat larangan untuk bakar hutan dan lahan
Kamis, 28 Maret 2024 12:38 Wib
Komentar