Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berjanji untuk memberikan insentif khusus kepada dokter yang bertugas di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Insentif akan diberikan, sudah saya putuskan. Tapi mulai 2016, dan besarannya jangan sekarang," kata Gubernur Kepri Muhammad Sani usai mengunjungi RS BP di Batam, Kamis.
Janji itu disampaikan setelah Direktur RS BP Zul Indra mengeluhkan kurangnya insentif dari pemerintah untuk dokter yang mengabdi di rumah sakit pertama di Kepri itu.
Gubernur berharap dengan tambahan insentif, maka para dokter bisa lebih siap mengabdikan diri untuk kesehatan masyarakat.
Selain dari Pemprov, Gubernur juga akan mengupayakan insentif tambahan untuk dokter RS BP dari Pemkot Batam dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Karena yang dilayani di rumah sakit ini kebanyakan adalah warga Batam, jadi tanggung jawab Pemkot juga harus ada," kata dia.
Gubernur berjanji akan menyampaikan hal itu langsung kepada Wali Kota Batam Ahmad Dahlan.
Sebagai Ketua Dewan KPBPB Batam, ia juga akan mengupayakan anggaran untuk insentif dokter dari BP Batam yang berada di bawahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep mengatakan masih akan menghitung kesiapan anggaran untuk menambah insentif dokter di RS BP.
"Mungkin kelihatannya sedikit, tapi kalau diakumulasi selama setahun, banyak juga," kata dia.
Di tempat yang sama, Direktur RS BP Zul Indra mengatakan rumah sakit itu kekurangan dokter, karena banyak dokter yang lebih memilih mengabdi di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah.
Menurut dia, insentif yang ditawarkan oleh manajemen RSUD Embung Fatimah relatif lebih besar ketimbang RS BP, sehingga dokter lebih suka bekerja di rumah sakit di bawah Pemkot Batam.
"Dengan jarak hanya lima kilometer, ada rumah sakit lain," kata dia.
RS BP sulit meminta tambahan dana dari BP Batam karena instansi pemerintah itu fokus pada bidang investasi.
Sementara itu, Deputi Bidang Perencanaan BP Batam Istono mengatakan pihaknya akan mengalokasikan anggaran penambahan alat kesehatan dan penambahan perlengkapan rawat inap RS BP senilai Rp35 miliar pada 2016. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
JCH Embarkasi Batam berangkat gunakan Saudi Airlines
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
PLN tambah dua unit mesin ke Pulau Serasan-Natuna
Kamis, 25 April 2024 17:09 Wib
Kemenag minta PPIH beri layanan prioritas pada calon haji lansia
Kamis, 25 April 2024 16:57 Wib
Kemenag Kepri layani sebanyak 9.130 calon haji di Asrama Haji Batam
Kamis, 25 April 2024 16:40 Wib
Kementerian ESDM tetapkan 15 situs di Natuna sebagai warisan geologi
Kamis, 25 April 2024 15:26 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Polres Bintan-Kepri tangkap seorang pria penanam pohon ganja di kebun
Kamis, 25 April 2024 13:31 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Komentar