Gubernur Minta Bantuan Menhub Terkait Penerbangan Natuna

id Gubernur,kepri,Bantuan,Menhub,Penerbangan,Natuna

Batam (Antara Kepri) - Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani mengatakan segera menyurati Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk membantu pengadaan penerbangan ke Natuna setelah Wings Air dan Sriwijaya Air menghentikan layanan Batam-Natuna mulai 28 Maret.

"Saya akan menyurati Menteri Perhubungan untuk meminta bantuan mencari solusi atas persoalan tersebut. Kami ingin segera ada maskapai yang melayani penerbangan ke Natuna seperti biasanya," kata Gubernur di Batam.

Ia mengatakan sudah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak untuk membantu warga Natuna dengan layanan transportasi udara yang selama ini dilayani dua maskapai tersebut.

"Kami berharap pemerintah pusat bisa membantu agar mobilitas barang dan warga Natuna tidak terganggu termasuk pasokan kebutuhan bagi masyarakat," kata Sani.

Sebelumnya, Wing Air melayani penerbangan Batam-Natuna tiga kali sepekan dengan pesawat baling-baling jenis ATR72-500/600 dengan kapasitas 70 penumpang.

"Kalau ada penumpang yang terlanjur membeli tiket namun tidak bisa terbang. Saya minta maskapai bersangkutan memenuhi hak-hak penumpang demi kebaikan bersama," kata dia.

Untuk Sriwijaya Air melayani penerbangan Batam-Natuna dua kali sepekan pada Rabu dan Sabtu dengan menggunakan pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas 115 penumpang.

Dua maskapai tersebut dikabarkan sudah menghentikan operasi untuk sementara sejak 28 Maret 2015 sehingga Saat ini tidak ada lagi satupun maskapai melayani penerbangan tujuan Batam-Natuna.

Selama ini, Natuna belum memiliki bandara sipil tersendiri. Bandara yang digunakan juga untuk penerbangan komersil adalah Lanud Ranai milik TNI AU.

Pemerintah saat ini tengah melakukan pembangunan bandara komersil, namun diperkirakan baru akan bisa beroperasi pada 2016 mendatang.

Sebelumnya, Gubernur Kepri juga menyatakan sudah meminta sejumlah maskapai termasuk Garuda Indonesia agar melayani penerbangan ke Natuna.

"Potensi wisata Natuna juga besar. Kalau tidak ada penerbangan akan sulit wisatawan sampai ke Natuna," kata Sani. (Antara)

Editor Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE