Batam (Antara Kepri) - Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Kepulauan Riau, Riky Indrakari mendesak Dinas Kesehatan setempat untuk mengawasi jajanan anak-anak terutama yang dijajakan di dekat sekolah karena diduga mengandung zat berbahaya.
"Dinkes harus melakukan pengawasan jajanan anak-anak. Apalagi kami sudah menganggarkan untuk pengawasannya," kata Riky di Batam, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan koordinasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan Kepri diketahui jajanan anak sekolah banyak yang mengandung tiga racun berbahaya, borax, formalin dan zat pewarna.
Karenanya DPRD peduli akan pengawasan kandungan zat berbahaya dalam jajanan anak-anak sehingga memasukkan anggaran khusus pengawasan di untuk Dinas Kesehatan. Sayangnya, Riky tidak merinci berapa dana yang dialokasikan untuk pengawasan jajanan anak-anak itu.
Namun, ia memastikan salah satu anggaran adalah untuk membeli alat yang bisa mendeteksi tiga jenis racun yang terkandung dalam penganan anak-anak, terutama yang dijajakan di kedai-kedai atau kaki lima dekat sekolah.
"Kami sangat serius. Jika makanan ini dibiarkan beredar, maka akan membahayakan generasi penerus," kata dia.
Hal senada dikatakan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam Udin P Sihaloho yang meminta Dinas Kesehatan melakukan berbagai langkah preventif demi kesehatan masyarakat, termasuk mengawasi pedagang penjaja makanan anak-anak.
"Dinas Kesehatan harus lakukan preventif. Jangan sampai baru ada laporan masyarakat, baru bergerak. Harus melakukan antisipasi jangan sampai ada laporan dulu," kata Udin.
Ia juga memastikan telah memasukkan mata anggaran pengawasan jajanan anak di Dinas Kesehatan untuk memperlancar kinerja Dinas Kesehatan.
"Untuk pengawasan jajanan anak-anak itu dianggarkan dalam APBD, tapi angkanya saya tidak pasti," kata Udin.
Ia mengingatkan jika Dinas Kesehatan mempersoalkan minimnya tenaga untuk melakukan pengawasan jajanan anak di penjuru kota, terutama di dekat gedung sekolah, bisa bekerja sama dengan BPOM.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Begini cara redakan tantrum anak dengan metode RIDD
Selasa, 23 April 2024 16:28 Wib
Puluhan warga Cianjur keracunan massal, seorang meninggal
Minggu, 21 April 2024 17:25 Wib
Australia desak warganya tinggalkan Israel
Jumat, 19 April 2024 19:24 Wib
Polisi tangkap ayah dan kakek cabuli yang anak kandungnya di Lampung Selatan
Jumat, 19 April 2024 13:23 Wib
Pria yang lukai ibu kandung di Kapuk Cengkareng terancam kurungan lima tahun penjara
Rabu, 17 April 2024 10:57 Wib
Pemkab Natuna berikan izin pegawai membawa anak ke posyandu pada jam kerja
Selasa, 16 April 2024 19:54 Wib
DP3AP2KB Natuna terima DAK nonfisik Rp500 juta dari pemerintah pusat
Minggu, 14 April 2024 19:52 Wib
Polisi Makassar ungkap kasus pembunuhan IRT yang setelah enam tahun ditutupi pelaku
Minggu, 14 April 2024 14:44 Wib
Komentar