Batam (Antara Kepri) - PT Pelayanan Listrik Nasional Batam berancang-ancang untuk menaikkan tarif listrik yang berlaku di Kawasan Batam, Kepulauan Riau, untuk menutupi biaya produksi yang semakin tinggi.
Direktur Utama Bright PLN Batam, Dadan Koerniadipoera di Batam, Selasa mengatakan kondisi anak perusahaan PLN Persero itu sedang dalam kesulitan, akibat kenaikan harga bahan bakar solar, gas dan batu bara serta menurunnya nilai tukar rupiah atas dolar AS.
"Jika tidak ada penyesuaian tarif dalam dua bulan ini, listrik Batam terancam mati total," kata Dadan.
Ia menjabarkan akibat kenaikan harga bahan bakar dan menurunnya nilai tukar rupiah, maka biaya produksi Bright PLN Batam meningkat tajam.
Dan jika tarif listrik tidak dinaikkan, maka perusahaan swasta yang hanya boleh beroperasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam itu tidak dapat membiayai produksi listrik.
Namun, hingga saat ini Bright PLN Batam tidak bisa menaikkan tarif listrik, karena terbentur UU Nomor 23 tahun 2014. Dalam UU itu, belum diatur tata cara menaikkan tarif listrik.
Menurut dia, sambil menunggu Pemerintah Pusat menerbitkan petunjuk teknis, maka dibutuhkan Peraturan Gubernur.
"Sekarang, wawenang penentuan tarif sudah di Gubernur sesuai UU yang baru. Tapi harus ada PP atau Pergub. Tanpa penyesuaian tarif secara bertahap," tuturnya.
Dadan meminta Gubernur Kepulauan Riau mengeluarkan aturan, sebagai sebagai aturan teknis, sambil menunggu Pemerintah Pusat mengeluarkan peraturan pemerintah (PP), sebagai turunan UU.
"Kalau digantung, kami kewalahan membeli bahan bakar. Listrik bisa mati total. Jadi minta segera diberikan kepastian," kata dia.
Di tempat yang sama, Guru Besar Universitas Andalas, Saldi Isra mengatakan pada masa transisi, perlu dikeluarkan menunggu petunjuk teknis dari Pemerintah Pusat, maka diperlukan Peraturan Gubernur untuk menjembatani kewenangan yang selama ini di kabupaten/kota.
"Tapi, saya usulkan, diundang dari Kementerian ESDM, Kementerian Hukum dan HAM serta Mendagri," ujar dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Kepri dapat rekor MURI untuk Kebaya Labuh dan kue Tepung Gomak
Sabtu, 20 April 2024 7:04 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
BPBD Natuna padamkan kebakaran lahan di Kecamatan Bunguran Selatan
Jumat, 19 April 2024 16:00 Wib
Penumpang Bandara Tanjungpinang selama libur lebaran naik 25 persen
Jumat, 19 April 2024 15:35 Wib
Natuna Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kepri
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
Komentar