Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam memastikan ketersediaan air bersih di seluruh waduk masih mencukupi kebutuhan hingga enam bulan meski saat ini debitnya menyusut.
"Debitnya masih banyak, masih cukup hingga enam bulan ke depan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Jumat.
Ia membenarkan saat ini debit air di seluruh waduk berkurang karena dalam beberapa bulan terakhir minim curah hujan.
Salah satu waduk yang mengalami penurunan drastis adalah Dam Nongsa yang debit airnya sudah jauh menyusut hingga di bawah batas normal.
"Untuk wilayah Nongsa yang selama ini disuplai Dam Nongsa, kini juga sudah dibantu aliran air dari Dam Duriangkang. Jadi semua masih aman. Kalau terjadi putus aliran itu bukan karena debit yang kurang," kata dia.
Pulau Batam tidak memiliki sumber air bersih, sehingga BP Batam membangun enam waduk atau dam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Air dari waduk yang dimiliki BP Batam tersebut selanjutnya diolah oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB) sebagi perusahaan yang ditunjuk menyuplai kebutuhan air di Batam.
Meski dari BP Batam menyatakan ketersediaan air masih aman, namun pelanggan pada sebagian wilayah Batam Centre, Bengkong, Sagulung, Batuaji sudah mengeluhkan suplai air yang menurun.
"Sudah beberapa pekan ini air sering mati terutama pagi dan sore hari. Kadang alirannya kecil saja," kata warga Batam Centre Yuni.
Kepala BMKG Batam, Philip Mustamu memperkirakan kemarau masih terus terjadi di Kota Batam hingga akhir April.
Meskipun terdapat potensi hujan, Namun intensitasnya sangat minim.
"Karena kepulauan, potensi hujan tetap ada. Namun hanya sekilas saja dan selanjutnya akan kembali terik," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Bareskrim Polri ungkap 2 karyawan Lion Air terlibat jaringan narkoba
Kamis, 18 April 2024 16:52 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Komentar