Pemkot Tanjungpinang: Soal UN Tidak Bocor

id Pemkot,Tanjungpinang,Soal,UN,Tidak,Bocor,ujian,nasional,sma

Tanjungpinang (Antara) - Pemerintah Kota Tanjungpinang,  Kepulauan Riau,  menyatakan soal ujian nasional SMA sederajat tidak bocor sebagaimana kecurigaan terjadi di berbagai daerah.

"UN berjalan lancar, tidak ada soal ujian yang bocor," kata Sekretaris Daerah Tanjungpinang Riono di Bintan Centre Tanjungpinang.

Dia sempat merasa khawatir ketika berbagai media massa nasional memberitakan soal UN bocor di berbagai daerah. Namun Dinas Pendidikan Tanjungpinang sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasinya, termasuk mengingatkan peserta UN agar percaya diri.

"Jangan percaya dengan kunci jawaban yang tidak jelas asalnya. Mungkin saja itu bisa merugikan peserta ujian jika terjebak," ujarnya.

Bercermin dari kejadian ini, menurutnya akan diantisipasi agar UN untuk tingkat menengah pertama yang akan dilaksanakan pada 4 Mei 2015. Upaya antisipasi soal ujian bocor dilakukan dengan pengetatan pengawasan pendistribusian soal ujian.

"Kalau saya pikir mekanisme mengantisipasi kebocoran soal di tingkat SMA itu sudah bagus. Artinya dari proses mulai menerima sampai menyimpan dan mengeluarkan kembali soal ujian dengan koordinasi berbagai pihak semuanya sudah bagus," ucap Riono.

Ia mengharapkan mekanisme yang sudah ada tersebut dipertahankan. Sementara kepada siswa yang bakal mengikuti UN tingkat menengah pertama agar tidak mudah percaya terhadap isu bocornya soal UN dan kunci jawaban.

"Percaya dengan diri sendiri saja, belajar dengan baik, saya yakin pasti bisa," tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Dadang Abdul Gani mengatakan hal yang sama.

"Alhamdulillah tidak ditemukan masalah-masalah yang menghambat UN seperti kebocoran soal UN dan lain-lain," ujar Dadang.

Dia menjelaskan paket soal ujian nasional secara nasional tersebut tidak sama antara satu daerah dengan daerah lainnya. Karena itu, jika ada kebocoran di daerah lain di Tanjungpinang tidak terjadi.

"Ini yang membuat UN di Tanjungpinang aman, di samping pengawasan diperketat," katanya.

Dadang menjelaskan ada dua peserta yang terpaksa mengikuti ujian susulan di sekolah masing-masing. Pertama siswa Madrasah Aliyah Negeri Kota Tanjungpinang,  hari pertama jam kedua dapat berita orang tua meninggal di kampung.

Kedua, siswa SMAN 2 Kota Tanjungpinang yang tiba-tiba jatuh sakit pada hari kedua UN. "Jika kemarin mereka tidak UN pada Selasa, berarti susulannya akan dilakukan pada Selasa depan di sekolah masing-masing," tuturnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE