Batam (Antara Kepri) - Pelabuhan Batu Ampar Batam menjadi pelabuhan transit untuk koridor pendulum Nusantara sisi barat dengan jalur Belawan-Batam-Tanjung Priok.
Kepala Kantor Pelabuhan Batam Capt Hari Setyobudi di Batam, mengatakan, dijadikannya Pelabuhan Batu Ampar sebagai pelabuhan transit terkait dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan konsep tol laut yang diterjemahkan sebagai pendulum Nusantara yang membentang dari Barat ke Timur yang membentuk satu koridor lalu lintas angkutan laut dari Belawan-Batam-Jakarta-Surabaya-Makassar-Sorong.
"Dengan program tersebut, barang-barang yang berasal dari wilayah barat Sumatera yang akan diangkut menuju ke arah timur atau sebaliknya akan transit dahulu di Pulau Batam," kata Hari saat peresmian pelayaran perdana kapal jenis kargo MV Amazon dan MV Magellan milik PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) yang melayani pengangkutan peti kemas rute domestik dari Batam untuk Indonesia kawasan barat hingga Indonesia bagian tengah.
Menurut Hari, sebagai salah satu pelabuhan besar untuk angkutan kontainer domestik, Pelabuhan Batam dari 2010 hingga 2014 secara umum mengalami kenaikan volume bongkar muat kontainer dengan rata-rata 6.311 TEU (twenty foot equivalent unit - satuan terkecil dalam ukuran peti kemas, Red) per tahun.
Anggota 2/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam Istono mengatakan, BP Batam berupaya senantiasa meningkatkan pelayanan pelabuhan, baik di Batu Ampar, Sekupang, maupun Kabil, untuk mendukung program pemerintah.
"Dengan menjadi transshipment domestik kami berharap bisa memajukan dunia transportasi laut dan bisa lebih berkembang," kata Istono.
Ia menyampaikan apresiasi kepada PT SPIL yang mendukung program Tol Laut sebagai bagian dari program Nawacita pemerintah saat ini.
Sementara itu Manajer Wilayah Barat PT SPIL Agus Prabowo menjelaskan, pihaknya sudah sejak beberapa tahun lalu menjalankan pelayaran peti kemas di wilayah timur Indonesia, dan saat ini mencoba untuk beroperasi di wilayah barat Indonesia.
"Pada jalur ini ada dua pelabuhan home base sebagai koridor, yaitu Jakarta dan Surabaya, selanjutnya kapal akan berlayar ke Balikpapan, Surabaya, Jakarta dan Batam, dan demikian pula sebaliknya," kata Agus.
Batam, kata dia, juga akan dijadikan pelabuhan transshipment yang melayani Pekanbaru-Batam dan sebaliknya.
Untuk menunjang proyek ini, PT SPIL memasang empat kapal Mother Vessel dengan kapasitas daya muat 11.000 ton atau rata-rata 1.000 TEU kontainer, di antaranya MV Amazon, serta dua kapal Feeder Vessel dengan kapasitas muat 3.400 ton atau rata-rata 280 TEU kontainer.
"Kapal-kapal ini akan rutin (berlayar) setiap lima hari sekali," kata dia.
Peresmian pelayaran perdana ditandai dengan pengguntingan pita oleh Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam Istono didampingi Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Fitrah Kamaruddin, Danlanal Batam Kolonel (P) TNI R Eko Suyatno, Dirpolair Polda Kepri, Kepala Kantor Pelabuhan Batam Hari Setyobudi, Kepala Kesehatan Pelabuhan Batam. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
200 peserta mudik gratis di Batam ke Jakarta naik KM Kelud
Rabu, 27 Maret 2024 19:14 Wib
Pemko Batam siapkan Rp62 miliar untuk THR ASN
Rabu, 27 Maret 2024 17:15 Wib
Kemlu RI kunjungi BP Batam, bahas peluang investasi
Rabu, 27 Maret 2024 14:58 Wib
Komentar