Batam (Antara Kepri) - Manajemen Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, masih membolehkan maskapai menjual tiket penerbangan di terminal hingga 3 Mei meski awalnya menenggat hingga 30 April 2015.
"Pekan kemarin kami panggil semua maskapai terkait rencana larangan penjualan tiket di Kawasan Hang Nadim Batam mulai 1 Mei ini. Namun mereka minta kelonggaran hingga Minggu (3/5)," kata Kepala Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Herson di Batam, Jumat.
Ia mengatakan, alasan permintaan kelonggaran adalah akhir bulan ini bertepatan dengan libur panjang hingga Minggu.
"Kami masih menoleransinya. Namun, Senin (4/5) semua harus sudah berubah menjadi loket pelayanan seperti edaran Menteri Perhubungan Ignasius Jonan," kata dia.
Herson mengatakan, sebenarnya edaran Menteri Perhubungan tersebut tidak sepenuhnya bisa diterapkan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam karena kondisinya berbeda dengan daerah-daerah lain.
"Untuk di Hang Nadim Batam sering kali penumpang memilih membeli tiket sesaat sebelum pesawat terbang. Karena mobilitasnya memang tinggi. Namun kami tetap akan mematuhi edaran tersebut, meski tidak menutup pada kondisi mendesak, calon penumpang bisa mendapatkan tiket di bandara," kata dia.
Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, mengatakan maskapai yang meminta pengunduran penerapan larangan penjualan tiket di kawasan terminal adalah Lion Air dan Garuda Indonesia.
"Maskapai tersebut sebenarnya minta kelonggaran sampai akhir Mei. Namun karena penerapan di Hang Nadim sudah telat dibanding bandara lain, maka kelonggaran diberikan sampai Minggu saja," kata dia.
Ia mengatakan, kebijakan tersebut juga untuk mnghilangkan calo tiket yang sering beroperasi di Bandara Internasional Hang Nadim.
"Untuk tahap awal mungkin agak sulit juga bagi maskapai yang sudah terbiasa membuka penjualan tiket di Hang Nadim Batam. Namun kebijakan ini harus diikuti semua maskapai," kata Suwarso.
Di bandara, tempat penjualan tiket Lion Air Group dan Citilink di depan pintu keberangkatan masih terdapat antrean calon penumpang. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar