2.500 Anak Tidak Tertampung di SD Negeri

id 2.500,anak,tidak,tertampung,di,sd,negeri

2.500 Anak Tidak Tertampung di SD Negeri

Ilustrasi Anak Sekolah Dasar. ((Foto antaranews.com))

"Jadi kami berharap, warga yang mampu ke sekolah swasta. Jadi yang ke sekolah negeri, bagusnya warga yang tidak mampu," kata dia.
Batam (Antara Kepri) - Sekitar 2.500 orang anak usia sekolah di Kota Batam Kepulauan Riau tidak tertampung di Sekolah Dasar Negeri pada tahun ajaran 2015-2016  karena kapasitas sekolah milik pemerintah di kota itu masih kurang.
        
"Daya tampung SD Negeri sekitar 12 ribu sampai 12.500 anak saja. Sementara yang berumur tujuh tahun dan akan mendaftar sekolah ada sekitar 15 ribu anak," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin di Batam, Rabu.
        
Ia meminta warga dengan kehidupan ekonomi baik untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta dan tidak memaksakan diri untuk bersekolah di sekolah negeri.
        
Kebijakan pemerintah yang membebaskan biaya pendidikan sekolah negeri membuat banyak orang tua yang menginginkan anaknya mengenyam pendidikan di sekolah milik pemerintah termasuk warga dengan ekonomi mapan.
        
"Jadi kami berharap, warga yang mampu ke sekolah swasta. Jadi yang ke sekolah negeri, bagusnya warga yang tidak mampu," kata dia.
        
Hal itu juga untuk menghindari keributan dan percekcokkan yang biasa terjadi menjelang tahun ajaran baru dimana calon orang tua siswa berebut mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri.
        
Pendaftaran SD Negeri sendiri akan dimulai 18 Juni 2015 di tiap-tiap sekolah.
        
Muslim mengatakan proses pendaftaran dilakukan seperti biasa yaitu dengan mengisi formulir yang sudah disiapkan di tiap sekolah.
        
Sementara itu, untuk menambah daya tampung siswa, pemerintah terus membangun sekolah baru.
        
Muslim mengatakan pada 2015 akan dibangun enam sekolah baru yaitu dua gedung SD, dua SMP dan dua SMA.
        
"Ada 93 ruang baru tahun ini. Itu sudah masuk dalam daya tampung yang tersedia. Sekolah baru itu juga sebenarnya bukan baru. Gedungnya saja yang baru," kata Muslim.
        
Sebelumnya, sekolah itu melakukan proses belajar mengajar dengan menumpang di gedung sekolah lain namun dengan pembangunan gedung-gedung baru maka sekolah tersebut dapat memiliki gedung sendiri.
        
Sekretaris Komisi IV DPRD Batam Udin P Sihaloho meminta pemerintah menjadi fasilitator yang baik dalam pendidikan, terutama bagi anak kurang mampu.
        
Ia meminta penerimaan siswa baru (PSB) tidak dijadikan mata pencarian bagi pihak tertentu.
        
"Kami akan mendorong terus peningkatan jumlah ruang kelas dan sekolah baru. Tapi jangan ada lagi permainan penerimaan siswa," kata dia memperingatkan.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE