AJI: PLN Hambat Kerja Jurnalis Tanjungpinang

id AJI,PLN,Hambat,Kerja,Jurnalis,padam,Tanjungpinang,pemadaman,listrik,wartawan

AJI: PLN Hambat Kerja Jurnalis Tanjungpinang

Ketua AJI Batam M Zuhri (antarakepri.com/Istimewa)

PLN memberi kontribusi negatif, bahkan menghambat dalam penyebarluasan informasi dan pengetahuan yang disajikan dalam bentuk berita. Ini sudah keterlaluan
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyatakan pemadaman listrik yang dilakukan selama berjam-jam setiap hari yang dilakukan PT PLN Kepulauan Riau (Kepri) kecuali Batam menghambat kerja jurnalis di Kota Tanjungpinang.

"Kinerja PT PLN ini buruk, sangat buruk, tetapi seperti ada pembiaran sehingga tidak ada perbaikan. Salah satu elemen masyarakat yang merasakan dampak negatif akibat kinerja mereka yang buruk, jurnalis," kata Ketua AJI Batam M Zuhri yang dihubungi dari Tanjungpinang, Sabtu.

Pengurus AJI Batam yang bertugas di Tanjungpinang, ibukota Kepri mengeluhkan permasalahan listrik yang terjadi sejak bertahun-tahun lalu. Proses pembuatan berita menjadi terhambat akibat pemadaman listrik.

"PLN memberi kontribusi negatif, bahkan menghambat dalam penyebarluasan informasi dan pengetahuan yang disajikan dalam bentuk berita. Ini sudah keterlaluan," ujarnya.

Jurnalis juga terus mendorong agar PT PLN memperbaiki kinerjanya, namun hal itu tidak membuahkan hasil.

PLN Kepri kecuali Batam yang berkantor di Jalan Bakar Batu Tanjungpinang terlalu banyak alasan agar tidak disalahkan masyarakat. Alasan yang paling menonjol, pihak PLN Kepri kecuali Batam tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.

Mereka hanya menjalankan kewajiban berdasarkan kebijakan Kanwil PLN Riau-Kepri yang beralamat di Pekanbaru.

"Ini merupakan garis birokrasi yang semrawut. Mereka seperti tidak memiliki kemampuan dalam mengelola perusahaan yang memonopoli listrik di Indonesia," katanya.

Terkait permasalahan, kata dia AJI Batam akan mengajak beberapa organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa untuk bersama-sama melakukan investigasi terkait kinerja dan anggaran.

"Kami akan bekerja sama dengan Komisi Informasi Publik mendesak agar PLN membuka permasalahan ini secara jujur," katanya.

Ketua Jaringan Informasi Mahasiswa (JIM) Kepri Aditya menyatakan PLN menghambat proses pencerdasan anak bangsa. Setiap pagi, siang dan malam dilakukan pemadaman listrik secara bergiliran sehingga mengganggu dunia pendidikan.

"Pelajar dan mahasiswa tidak dapat belajar kalau pemadaman listrik dilakukan pada malam hari. Mereka juga tidak dapat tidur nyenyak karena kepanasan," katanya.

Aditya mengemukakan PLN perlu direformasi sampai ke akar-akarnya agar kinerja perusahaan itu dapat ditingkatkan.

"Ini sudah tidak dapat dibiarkan lagi. Saatnya PLN direformasi dari atas hingga ke bawah," katanya.

Manajer PT PLN Kepri kecuali Batam Mahjudin tidak mengangkat ponselnya saat dihubungi Antara. Mahjudin juga tidak menjawab pertanyaan Antara melalui pesan singkat ponsel. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE