Kondisi Geografis Hambat Pembentukan Panwascam di Anambas

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kondisi geografis di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Natuna menjadi salah satu penghambat pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), kata Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kepulauan Riau (Bawaslu Kepri) Razaki Persada di Tanjungpinang, Senin.

"Panwaslu Anambas sudah menjerit terkait permasalahan itu, karena kabupaten itu terdiri dari pulau-pulau," tambahnya.

Razaki mengatakan transportasi laut antarpulau di Anambas maupun Natuna terbatas sehingga menghambat proses perekrutan Panwascam. Kapal laut ada yang hanya sepekan sekali mengantarkan penumpang ke pulau tertentu.

"Ini persoalan yang terjadi. Ini persoalan serius," katanya.

Karena itu, kata dia, pelaksanaan tes calon anggota Panwascam tidak dapat dilaksanakan satu tempat, melainkan di beberapa tempat. Jika dipaksakan dilaksanakan pada satu lokasi, Panwaslu Anambas dan Natuna tidak mungkin dapat merekrut anggota Panwascam tepat waktu.

"Tes ujian tertulis, contohnya, untuk memudahkan Panwaslu Anambas dan Natuna merekrut calon anggota Panwascam dilaksanakan di beberapa tempat. Karena kalau dilaksanakan satu tempat, tidak semua calon dapat datang ke lokasi tes tepat waktu," ujarnya.

Selain persoalan kondisi geografis dan keterbatasan alat transportasi laut, lanjutnya, jumlah calon anggota Panwascam juga terbatas. Bawaslu menginstruksikan Panwaslu Anambas dan Natuna bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan, seperti KNPI atau Karang Taruna untuk mendapatkan calon anggota Panwascam.

"Kami akan memantau secara langsung ke Anambas dan Natuna saat jadwal tes tertulis. Tes itu dilaksanakan 21 Mei 2015," katanya.

Razaki mengemukakan permasalahan lainnya juga dialami Panwaslu Natuna dan Anambas yakni belum cairnya dana pilkada. Mereka terpaksa menggunakan dana pribadi atau meminjam dari pihak lain agar seleksi calon anggota Panwascam dapat dilaksanakan tepat waktu. (Antara)

Editor: Rusdianto