Disperindag Batam Belum Temukan Beras Sintetis

id disperindag,batam,belum,temukan,beras,sintetis

Disperindag Batam Belum Temukan Beras Sintetis

Beras sintetis (Foto antaranews)

Batam (Antara Kepri) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam Kepulauan Riau belum menemukan beras sintetis mengandung plastik dalam inspeksi mendadak yang dilakukan timnya selama tiga hari terakhir.

"Prinsipnya, di Batam Alhamdulillah sampai saat ini kami sudah menelusuri di seputar pasar, minimarket, distributor dan melihat Batam steril dari beras sintetis. Tim yang kami turunkan tidak menemukan beras itu," kata Kepala Disperindag ESDM Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Jumat.

Inspeksi dan pemeriksaan beras di pasar-pasar dan distributor terus akan dilakukan demi memastikan Batam bebas dari peredaran beras sintetis. Disperindag bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menelusuri peredaran beras.

Meski begitu, Amsakar yakin, beras mengandung plastik dari Tiongkok itu tidak beredar di Batam, karena kota itu hanya mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam.

"Kalau melihat kecenderungan pasar di Batam, pasokan berasnya selain dari dalam negeri, dominan Thailand dan Vietnam. Sedangkan beras sintetis ini sumbernya dari Tiongkok," kata dia.

Ia meminta warga tidak panik, karena pemerintah daerah dengan seluruh instansi terkait terus bekerja sama demi memastikan kota itu bebas dari beras sintetis.

Secara umum, Kepala Dinas menjelaskan beras sintetis bisa diketahui melalui ciri-ciri fisik, yaitu warnanya tidak terlalu putih, bentuknya agak kotak, jika dicuci tidak nampak basah dan jika dimasak akan lengket.

Ia bercerita, Disperindag sudah dihubungi Dirjend Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan untuk mengantisipasi peredaran beras palsu sejak Selasa (19/4).

"Sebelum mencuat informasi di media, kami sudah dikirimi surat dari kementerian bahwa sebagian di Jawa, beredar terindikasi beras plastik. Di Batam, kementerian meminta kami melakukan survei, turun ke lapangan, apakah beras itu ada di batam," kata dia.

Pada saat yang sama, wali kota an wakil wali kota juga memintanya memimpin pelacakan informasi peredaran beras itu.

"Rabu, tim langsung bergerak ke pasar Botania, minimarket dan toko yang menyediakan kebutuhan pokok, Pasar Cahaya Garden, ke distributor PT Mitra Mandiri, UD Setia Karisma, Five Brother dan lainnya," kata dia.

"Di tingkat pusat, ini sudah menjadi ancaman serius. Menteri menyatakan kalau ditemukan, itu dianggap perbuatan makar terhadap negara. Kami ingatkan distributor," kata dia.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE