Listrik di Pulau Buru Mati Total

id Listrik,Pulau,Buru,Mati,Total,karimun

Sangat terganggu, kami seperti tinggal di kampung yang belum punya listrik. Bagi yang punya genset masih bisa menikmati terang lampu listrik, tapi bagi kami terpaksa menggunakan penerangan seadanya
Karimun (Antara Kepri) - Warga di Pulau Buru Kecamatan Buru Kabupaten Karimun Kepulauan Riau sudah satu pekan ini tidak menikmati penerangan listrik, karena pembangkit milik PT PLN Persero Sub-Ranting Buru mengalami kerusakan.

"Kami terpaksa menggunakan lampu minyak tanah karena listrik tidak mengalir sejak satu pekan lalu," kata Ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Buru Kecamatan Buru, Zainal Sulaiman, di Buru, Rabu.

Zainal mengatakan, pemadaman total aliran listrik tersebut mengakibatkan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, terutama bagi anak-anak yang terpaksa belajar dengan lampu pelita.

"Sangat terganggu, kami seperti tinggal di kampung yang belum punya listrik. Bagi yang punya genset masih bisa menikmati terang lampu listrik, tapi bagi kami terpaksa menggunakan penerangan seadanya," kata dia lagi.

Ia menuturkan, listrik di Kecamatan Buru biasanya menyala mulai pukul 17.00--23.00 WIB setiap hari, namun sejak mesin pembangkit milik PLN sering mengalami kerusakan, maka pihak PLN memberlakukan pemadaman secara bergilir.

"Puncaknya pada pekan lalu, listrik padam total karena PLN menyatakan mesin pembangkit rusak semua. Menurut pihak PLN, aliran listrik kembali normal pada 1 Mei karena masih menunggu mesin pembangkit baru didatangkan dari Jambi," ujarnya.

Dia mengharapkan aliran listrik segera pulih, sehingga aktivitas sehari-hari kembali berjalan normal.

Krisis listrik yang tidak kunjung usai, menurut dia, akan berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat, terutama pengusaha kecil dan menengah.

"Sebenarnya masyarakat berharap listrik menyala siang malam, tapi kenyataannya malah makin parah, mati total sehingga suasana pada malam hari gelap tanpa listrik," katanya.

Tokoh masyarakat Buru, Abdul Wahab mengatakan, aktivitas sehari-hari warga di daerah ini menjadi terganggu dengan pemadaman total aliran listrik oleh PLN.

"Kebanyakan warga harus pakai lampu pelita untuk penerangan di rumah karena listrik dari PLN padam total," kata dia lagi.

Abdul Wahab mengharapkan agar pemerintah bersama pihak PLN harus mencarikan solusi untuk mengatasi krisis listrik yang tidak kunjung berakhir ini.

"Zaman sudah maju, tapi Kecamatan Buru masih jauh tertinggal, bayangkan saja listrik belum sepenuhnya dinikmati masyarakat. Selama ini, listrik hanya menyala pada malam hari, kini padam total, padahal kami berharap menyala siang malam," ujar Abdul Wahab pula. (Antara)

Editor: Budisantoso Budiman

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE