Tanjungpinang Alami Inflasi 0,44 Persen

id Tanjungpinang,Inflasi,bps,statistik

Tanjungpinang Alami Inflasi 0,44 Persen

Badan Pusat Statistik

Dari 23 kota di Sumatra yang disurvei indek harga konsumen, sebanyak 22 kota mengalami inflasi
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Indeks harga konsumen Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, pada Mei 2015 mengalami kenaikan dari 119,54 persen di bulan April 2015 menjadi 120,06 persen sehingga terjadi inflasi sebesar 0,44 persen pada Mei 2015.

Demikian dijelaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (BPS Kepri) Dumagar Hutauruk di Tanjungpinang, Rabu.

"Harga 88 komoditas kebutuhan masyarakat mengalami perubahan. Sebanyak 62 barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga atau tarif," katanya.

Komoditas barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga antara lain teh manis, kopi manis, cabai rawit, cabai merah, cabai hijau, sawi hijau, bawang putih, ikan tongkol dan anggur, tomat serta kol putih. Selanjutnya, selai, ikan kakap merah, telur ayam, ikan pelata, sari jeruk, cabai merah kering, bayam, pisang dan udang basah.

Sedangkan harga 26 barang dan jasa justru turun pada saat itu. Harga barang kebutuhan masyarakat yang turun antara lain, susu untuk balita, terasi udang, sabun cair dan pelembab, teri, buncis serta  sabun wajah.

Selain itu, bawang merah, minyak goreng, kangkung, sotong, gula pasir, kentang, coklat batang, ikan tenggiri, buah semangka, obat batuk, jeruk, kacang panjang, ketimun, bawang goreng, pepaya dan nangka muda.

"Inflasi di Tanjungpinang disebabkan kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,33 persen, kelompok makanan jadi 0,79 persen, kelompok perumahan 0,15 persen, kelompok sandang, 0,25 persen. Sebaliknya, penurunan indeks harga hanya terjadi pada kelompok transpot, komunikasi dan jasa keuangan 0,54 persen," katanya.

Dia menjelaskan, laju inflasi pada Mei 2015 dibanding Mei 2014 sebesar 7,32 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2015 sebesar 0,62 persen lebih rendah dibanding laju inflasi pada tahun kalender periode yang sama tahun sebelumnya 0,77 persen.

Kota Tanjungpinang menempati urutan ke-45 dari 81 kota yang disurvei BPS, yang mengalami inflasi. Dari 81 kota di Indonesia yang mengalami deflasi pada Mei 2015 hanya Pangkal Pinang.

"Dari 23 kota di Sumatra yang disurvei indek harga konsumen, sebanyak 22 kota mengalami inflasi," ujarnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE