Tanjungpinang (Antara Kepri) - Jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Medan memberikan duka tersendiri bagi keluarga Hj. Nurjaini (67) karena niat kejutan yang ingin diberikan putri dan dua cucunya untuk merayakan lebaran di Tanjungpinang harus pupus bersama jatuhnya pesawat.
Adanya firasat buruk yang dirasakan Nurjaini semakin nyata setelah mengetahui putri keempatnya Intan Arisanti (41), serta 2 cucunya yaitu Syahrul Mufid (12) dan Nahya Syifa Shahindra (9) masuk dalam daftar korban Hercules C -130.
"Saya benar-benar terkejut begitu mendengar kejadian ini karena awalnya mereka sengaja tidak memberi tau saya kalau mau lebaran di Tanjungpinang," tutur Nurjaini sambil menangis saat ditemui di Tanjungpinang, Rabu.
Sebelum musibah tersebut terjadi, usai melakukan sholat subuh, Nurjaini sempat bermimpi ada perempuan berbaju serba putih masuk ke dalam rumah yang beralamat di Gang Swadaya, Kelurahan Tanjungunggat, Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.
"Wanita itu masuk dari pintu depan dan langsung melintas ke arah dapur. Saya kira anak-anak atau cucu ibu yang lewat itu," ujarnya.
Dia bertanya pada anggota keluarga di rumah, ternyata tidak satupun dari mereka mengaku melakukan aktivitas tersebut bahkan tidak ada yang keluar rumah pada waktu subuh.
Mimpi itu yang dianggapnya sebagai tanda jika anak dan cucunya akan pergi selamanya.
Padahal, putrinya Intan baru 2 tahun ikut tugas bersama menantunya, Koptu Indra Putra di Pekanbaru yang sebelumnya sempat bertugas di Yogyakarta selama 16 tahun sebagai personil TNI AU.
"Pada saat kejadian, menantu saya sedang menjalankan tugas, dan akan menyusul Intan bersama anaknya ketika lebaran Idul Fitri nanti," ujarnya.
Namun ternyata, Hj. Nurjaini yang baru 2 bulan ditinggal suaminya alm Mohammad Syafar Muin kembali kehilangan anak dan cucunya.
Menurut Nurjaini, pihak keluarga akan menjemput ketiga jenazah korban di RS Adam Malik Medan, dan selanjutnya akan membawa jenazah ke Tanjungpinang, usai menjalani proses identifikasi. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir
Komentar