Bupati Minta Pelni Tetap Layani Pemudik Natuna

id Bupati,Pelni,Layani,Pemudik,Natuna,lebaran

Kita sudah koordinasi dengan kementerian. Baru-baru ini Dishub berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut, kita minta agar ada solusi dari pusat
Natuna (Antara Kepri) - Bupati Natuna Ilyas Sabli meminta PT Pelni tetap melayani penumpang dari Natuna selama musim mudik Lebaran 2015, menyusul kebijakan PT Pelni mengalihkan rute Natuna dan Anambas ke daerah lain.

"Kita sudah surati PT Pelni dan Pak Gubernur, tapi sampai saat ini belum ada jawaban. Kiat berharap semoga cepat ditanggapi sebab Lebaran tak lama lagi," ujarnya di Ranai, Sabtu.

PT Pelni mengambil kebijakan pengalihan rute jelang Lebaran,  termasuk rute Natuna yang dialihkan ke Pontianak dan Surabaya.

Informasi yang dia terima, Pelni ingin fokus melayani rute Surabaya-Pontianak dan Bangka Blitung, jadi Natuna ditinggalkan untuk sementara.

Ilyas Sabli juga mengak kalau pihaknya sudah pernah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan guna mendapatkan solusi terhadap krisis angkutan lautan itu.

"Kita sudah koordinasi dengan kementerian. Baru-baru ini Dishub berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut, kita minta agar ada solusi dari pusat. Namun hingga saat ini, belum ada jawaban dari pemerintah pusat dan Pelni mengenai angkutan yang akan melayani rute Natuna," pungkas dia.

Kabupaten Natuna Kepulauan Riau kini dalam kondisi nyaris terisolir setelah PT Pelni mengalihkan pelayaran dua kapalnya
dari Natuna ke Kalimantan dan Jawa pada musim mudik Lebaran.

Akibatnya, kini transportasi ke Natuna hanya bisa melalui dua penerbangan komersial yang harganya relatif mahal.

Muramis mengatakan Gubernur Kepulauan Riau sudah mengupayakan agar Pelni tetap mengadakan pelayaran ke Natuna, agar bisa melayani warga Natuna saat mudik Lebaran.

Warga Kabupaten Natuna, Fadilah mengeluhkan penghentian sementara pelayaran kapal Pelni ke daerah perbatasan NKRI itu.

"Kami itu sudah nyaris terisolir. Harga tiket pesawat mahal. Tidak semua warga bisa membeli tiket pesawat," kata dia.

Harga tiket pesawat komersil dari Batam-Natuna mencapai Rp1,7 juta, kata dia. Dan itu di luar kemampuan warga Natuna yang mayoritas nelayan.

Apalagi, kata dia, semenjak pesawat Hercules C-130 yang biasa terbang ke Natuna jatuh di Medan Sumatera Utara, awal pekan ini, belum ada kepastian penerbangan sipil menggunakan pesawat TNI AU. Padahal itu sangat membantu warga Natuna untuk mencapai daerah-daerah di Pulau Jawa dan Sumatera.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan jalar keluar dengan mengadakan alat transportasi yang murah dan aman untuk masyarakat, terutama yang berada di pulau-pulau kecil di nusantara. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE