Politikus Gerindra Karimun Tuding "Armada" Pasangan Boneka

id Politikus,calon,pilkada,Gerindra,Karimun,Tuding,pks,Armada,Pasangan,Boneka,bupati

Politikus Gerindra Karimun Tuding "Armada" Pasangan Boneka

Dua pengunjukrasa membawa poster dalam unjukrasa di Kantor KPU Karimun, Senin (27/7). Pengunjukrasa menuntut Panwaslu mengusut adanya dugaan politik uang terkait "pasangan boneka" dalam Pilkada Karimun. (antarakepri.com/Rusdianto)

Kok tiba-tiba bisa muncul nama Ahmad Darwis, saya memang mundur dari pencalonan, tapi kan masih ada Zaizulfikar
Karimun (Antara Kepri) - Politikus Partai Gerindra Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Zainuddin Ahmad, menuding bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Agus Riono-Ahmad Darwis, meruipakan pasangan boneka.

"Panwaslu harus mengusut dugaan politik uang karena diduga pasangan itu diusung agar langkah pasangan tertentu bisa mulus dalam memenangi Pilkada 9 Desember 2015," kata dia di sela-sela unjuk rasa beberapa kader Gerindra di Kantor KPU Karimun di Tanjung Balai, Senin.

Sejumlah pengunjukrasa yang mengaku kader Gerindra berunjukrasa sambil membawa poster bertuliskan pasangan Armada pasangan boneka, dan ada pula berisikan tuntutan agar Panwaslu mengusut praktik politik uang terkait majunya pasangan itu.

Zainuddin Ahmad yang juga Ketua Komisi III DPRD Karimun mengatakan, Ahmad Darwis tidak termasuk sebagai bakal calon yang mendaftar melalui Partai Gerindra, melainkan hanya dua orang, dia sendiri dan kader Gerindra yang juga anggota DPRD Karimun Zaizulfikar.

"Kok tiba-tiba bisa muncul nama Ahmad Darwis, saya memang mundur dari pencalonan, tapi kan masih ada Zaizulfikar," kata dia.

Ia juga mempertanyakan sikap pengurus Gerindra Karimun yang tidak melibatkan pengurus anak cabang dalam mencalonkan Ahmad Darwis mendampingi Agus Riono.

"Kader partai dan pengurus PAC-PAC kecewa dengan sikap pengurus DPC. Mereka mengancam akan membakar kartu tanda anggota partai," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Agus Riono yang tiba-tiba muncul sebagai bakal calon yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), padahal PKS sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Aunur Rafiq-Anwar Hasyim.

"Ada apa ini? kok tiba-tiba berubah, dan PKS berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Agus Riono dan Ahmad Darwis. Ada dugaan koalisi itu dilakukan untuk memenuhi syarat 20 persen atau enam kursi di legislatif, agar bisa mengusung satu pasangan calon," ucapnya.

Ia mengatakan, pasangan boneka menjadi preseden buruk dalam tatanan demokrasi di Karimun. "Cukuplah pada Pilkada sebelumnya, jangan lagi pasangan boneka muncul dalam Pilkada kali ini. DPP tidak tahu dengan hal ini sehingga mengeluarkan rekomendasi kepada pasangan tersebut," katanya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Karimun Muhammad Yunus membantah "Armada" pasangan boneka.

"Tidak benar, buat apa kami mengusung pasangan boneka kalau ingin uang, lebih baik kami mengusung pasangan lain. Keduanya sudah mendapat rekomendasi dari DPP yang salinannya kami terima dua hari lalu," kata dia.

Menurut Muhammad Yunus, nama Ahmad Darwis muncul setelah pihaknya berkonsultasi dengan DPD Gerindra Provinsi Kepri.

Ahmad Darwis juga membantah tudingan tersebut, ia mengatakan maju karena keputusan partai.

"Apa tidak khawatir pasangan yang menjadikan kami boneka. Sebagai mantan anggota DPRD Provinsi Kepri, sedikit banyak saya memiliki pendukung walaupun belum tahu memilih saya. Tapi itulah dinamika politik, dan itu wajar dalam demokrasi," kata dia.

Informasi dihimpun, sebanyak tiga pasangan calon mendaftar ke KPU Karimun. Pasangan calon petahana Aunur Rafiq-Aunur Hasyim didukung delapan partai, meliputi Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Hanura, PDI Perjuangan, PKB, PPP, PAN dan Partai NasDem. Kemudian, pasangan jalur perseorangan Raja Usman-Zulkhainen, dan pasangan Agus Riono-Ahmad Darwis diusung PKS dan Gerindra.

Catatan Antara, pada Pilkada 2011, pasangan yang bertarung hanya dua, yaitu pasangan Nurdin Basirun-Aunur Rafiq dan Syamsuardi-Syuryaminsyah yang dimenangi Nurdin Basirun-Aunur Rafiq. (Antara)

Editor: Tunggul Susilo

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE