Kepolisian Karimun Giatkan Intelijen Antisipasi Kekerasan SARA

id Kepolisian,Karimun,Intelijen,Antisipasi,Kekerasan,SARA,tolikara

Pertemuan itu untuk mempertegas komitmen bersama untuk tidak terprovokasi atau tidak terpengaruh dengan insiden kekerasan di daerah lain, dan berkomitmen menyelesaikan permasalahan secara hukum dan kekeluargaan
Karimun (Antara Kepri) - Kepolisian Resor Karimun, Kepulauan Riau, menggiatkan pengumpulan informasi intelijen untuk mengantisipasi kekerasan berbau suku, agama, ras dan antargolongan pascainsiden pada saat shalat Ied di Tolikara, Papua, 17 Juli 2015.

"Kegiatan intelijen kita tingkatkan untuk deteksi dini mencegah benturan di tengah masyarakat. Kita berharap peran aktif masyarakat untuk menyampaikan informasi di lingkungannya," kata Kapolres Karimun AKBP I Made Sukawijaya di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

AKBP I Made Sukawijaya mengatakan, pihaknya juga langsung menyebar sejumlah anggota untuk melakukan pengamanan dan pemantauan di seluruh gereja dan rumah-rumah ibadah pascakekerasan di Tolikara.

"Pada 19 Juli kita langsung menyebar anggota untuk pengamanan seluruh gereja dan rumah-rumah ibadah," katanya menegaskan.

Ia juga mengatakan telah mengumpulkan sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk membuat komitmen bersama agar tetap hidup rukun dan damai di atas rasa kebersamaan dan kekeluargaan.

Menurut dia, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif, ia mengatakan tidak ada riak-riak atau upaya provokasi pihak-pihak tertentu pascainsiden Tolikara.

"Kami melihat hubungan antarwarga sangat baik dan harmonis," ucapnya.    

Namun demikian, ia tetap melakukan langkah-langkah preventif dengan mengundang kembali tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat maupun pimpinan ormas dan OKP untuk menghadiri pertemuan di Mapolres Karimun, Selasa (28/7) pagi.

Pertemuan tersebut dipimpin Wakapolres Karimun Komisaris Indra Pramana serta dihadiri Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia, perwakilan dari masing-masing agama di Karimun.

"Pertemuan itu untuk mempertegas komitmen bersama untuk tidak terprovokasi atau tidak terpengaruh dengan insiden kekerasan di daerah lain, dan berkomitmen menyelesaikan permasalahan secara hukum dan kekeluargaan," katanya. (Antara)

Editor: Jo Seng Bie

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE