BI: Kepri Inflasi 1,67 Persen pada Juli

id BI,batam,Kepri,bank,inflasi,Juli

BI: Kepri Inflasi 1,67 Persen pada Juli

Bank Indonesia (antaranews.com)

Inflasi Juli melaju lebih tinggi dbanding proyeksi, terutama dipengaruhi lonjakan tarif angkutan udara yang jauh lebih tinggi dibanding perkiraan sebelumnya
Batam (Antara Kepri) - Bank Indonesia mencatat terjadi inflasi sebesar 1,67 persen (mtm) di Provinsi Kepulauan Riau pada Juli 2015, meningkat dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang hanya 0,83 persen.

"Inflasi Juli melaju lebih tinggi dbanding proyeksi, terutama dipengaruhi lonjakan tarif angkutan udara yang jauh lebih tinggi dibanding perkiraan sebelumnya," kata Kepala Kantor Bank Indonesia Kepri Gusti Raizal Eka Putra di Batam, Kamis.

Angka inflasi itu juga lebih tinggi dibanding rata-rata inflasi tiga tahun terakhir sebesar 1,31 persen (yoy), dan lebih tinggi dibanding inflasi Nasional sebesar 0,93 persen (mtm) atau 7,26 persen (yoy).

Kelompok administered price memberikan sumbangan inflasi 0,78 persen (mtm), dengan inflasi tertinggi pada komoditas angkutan udara sebesar 39,16 persen (mtm) dan andil 0,75 persen (mtm).

Kelompok komoditas volatile food juga memberikan andil inflasi 0,78 persen (mtm), dengan komoditas utama penyebab inflasi yaitu aneka cabai, bayam dan bawang merah.

Sedangkan inflasi inti justru melambat, dengan andil sebesar 0,11 persen (mtm) lebih rendah dibanding andil bulan sebelumnya sebesar 0,14 persen.

Perlambatan inflasi inti antara lain dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang terkendali dan perlambatan ekonomi.

Sementara itu, BI memperkirakan laju inflasi diperkirakan pada Agustus, meski terdapat beberapa risiko inflasi yang patut diwaspadai antara lain, risiko inflasi pada Agustus dipengaruhi biaya sekolah dan peralatan sekolah akan mulai meningkat pada Juli, dan mencapai puncaknya pada Agustus dan September.

Selain itu, depresiasi nilai tukar rupiah berpotensi menambah tekanan inflasi kelompok inti.

Kekeringan yang berlangsung di Jawa dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia dan potensi El Nino, juga akan berdampak pada penurunan hasil panen sejumlah komoditas volatile food. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE