Desa Sepempang Ditetapkan Sebagai Kawasan Siaga Bencana

id Desa,Sepempang,Kawasan,tanggap,Siaga,Bencana,ksb,natuna

Desa Sepempang Ditetapkan Sebagai Kawasan Siaga Bencana

Bupati Natuna Ilyas Sabli dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Kepri Edi Rofiano meninjau simulasi Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Sepempang, Senin (24/8). (antarakepri.com/Zam Jambak)

Bila terjadi bencana relawan tagana sudah siap untuk bekerja tanpa dikomando, di samping tenaga relawan lain
Natuna (Antara Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepri menetapkan Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna sebagai Kawasan Siaga Bencana (KSB).

"Desa Sepempang sebagai Kawasan Siaga Bencana karena kawasan ini pernah terjadi bencana angin puting beliung, dan dimungkinkan hal yang sama bisa terulang lagi," ungkap Kepala Dinas Sosial  Provinsi Kepri, Drs Edi Rafiano MSi usai pembukaan Simulasi Tanggap Bencana, di Desa Sepempang, Senin.

Sebanyak 60 orang warga Desa Sepempang juga dilatih sebagai relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dengan tujuan untuk membantu para korban jika terjadi bencana.

Menurutnya dia, relawan tagana dibentuk terdiri atas unsur masyarakat di bawah naungan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, di samping relawan Palang Merah Indonesia, Satpol PP, TNI/Polri, dan dari dinas terkait seperti Dinas Kesehatan.

"Bila terjadi bencana relawan tagana sudah siap untuk bekerja tanpa dikomando, di samping tenaga relawan lain," kata dia.

Sementara itu, Bupati Natuna, Ilyas Sabli yang hadir dalam simulasi itu mengatakan, penetapan Desa Sepempang sebagai KSB berdasarkan hasil kerja selama ini. Dan dia berharap kepada warga yang menjadi relawan agar bisa menerapkan ilmunya bila daerahnya terjadi musibah.

"Mayoritas anggota siaga bencana berasal dari wilayah setempat. Bahkan pada setiap kejadian musibah baik, banjir dan kebakaran kelompok ini tak hentinya turut membantu pemerintah daerah," kat dia,

Terkait dengan kegiatan Tagana, tutup dia, tidak lain bertujuan untuk menambah wawasan serta pengalaman dalam memberikan bantuan. Sebab, para kelompok ini sekaligus mendapat pendidikan hingga simulasi yang berhubungan dengan bencana.

"Kegiatan ini sesuai dengan arahan Kementerian Sosial. Untuk sarana penunjang di lapangan, mereka sudah mencukupi dalam menjalankan tugasnya. Untuk sarana penunjang harus ada dan siap, sebab bencana tak mengenai tempat dan waktu,” pungkasnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE