Nilai-nilai Pancasila Perlu Dioptimalkan di Sekolah

id Nilai,Pancasila,Sekolah,tanjungpinang,kepri

Jangan terlibat atau melibatkan diri dalam Partai Komunis Indonesia itu. Komunis dilarang karena 84 kali mengkhianati Indonesia. PKI berhubungan dengan komunis Tiongkok dan Rusia
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Nilai-nilai Pancasila perlu dioptimalkan di sekolah dan kampus untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan mendorong lahirnya generasi muda yang berkualitas, kata Kepala Kesbangpolinmas Kepulauan Riau Syafri Salisman.

"Di Batam, saya temukan mahasiswa yang tidak mengetahui Pancasila. Ini kondisi yang miris, yang harus segera dibenahi," katanya di hadapan sekitar 200 orang siswa dan mahasiswa peserta seminar kebangsaan bertema "Memperkuat Semangat Nasionalisme di Dunia Pendidikan Untuk Kepentingan Bangsa dan Negara" di aula SMKN I Tanjungpinang, Jumat.

Dalam seminar yang digelar Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Tanjungpinang dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fisip Universitas Maritim Raja Ali Haji itu, Syafri mengatakan pelajar dan mahasiswa harus dibekali pengetahuan tentang Pancasila di sekolah dan kampus.

Pihak sekolah dan kampus seharusnya menyiapkan dan melaksanakan mata pelajaran dan mata kuliah terkait Pancasila. Ideologi negara itu seharusnya tidak hanya diketahui, melainkan harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

"Hari ini masih ada kampus yang tidak memperhatikan hal itu," ujarnya.

Menurut dia, generasi muda harus menjadi ujung tombak dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Generasi muda tidak boleh terjebak dalam kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri, masyarakat dan negara.

"Jangan terlibat atau melibatkan diri dalam Partai Komunis Indonesia itu. Komunis dilarang karena 84 kali mengkhianati Indonesia. PKI berhubungan dengan komunis Tiongkok dan Rusia," ucapnya.

Narasumber lainnya, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Raja Haji Tanjungpinang Endri Sanopaka mengatakan pilar kebangsaan merupakan tonggak pertahanan Indonesia.

Peran kampus dalam menegakkan empat pilar kebangsaan yakni mencerdaskan generasi muda. Pancasila bukan sekadar doktrin.

"Dalam kurun waktu 10 tahun, kita seperti kehilangan identitas ideologi bangsa. Lihat di dalam ruangan sekolah, kampus dan pemerintah, tidak ada gambar Pancasila," katanya.

Sebelumnya, Ketua Sapma PP Tanjungpinang Arie Sunandar saat membuka seminar itu mengatakan empat pilar kebangsaan merupakan tonggak penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keempat pilar masing-masing Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika harus terus dikembangkan.

"Empat pilar ini adalah mutlak dan tidak bisa dipisahkan dalam menjaga dan membangun keutuhan bangsa. Seperti halnya sebuah bangunan dimana untuk membuat bangunan tersebut menjadi kokoh dan kuat, dibutuhkan pilar-pilar atau penyangga agar bangunan tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan kuat, begitu halnya juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini," katanya.

Hal senada dikatakan Ketua BEM Fisip Universitas Maritim Raja Ali Haji Imaddudin Abdurrachim. Dia menambahkan pihak kampus dan sekolah harus mengevaluasi program pendidikan yang dilaksanakan untuk mendukung pendidikan karakter.

"Bagaimana penerapan pilar kebangsaan di sekolah dan kampus saat ini? Mari kita koreksi bersama dalam seminar ini," katanya.

Sementara Ketua Sapma PP Kepri Gilang, yang juga narasumber dalam seminar itu mengatakan penerapan nilai-nilai Pancasila merupakan benteng untuk mengantisipasi paham-paham yang tidak sejalan dengan nilai-nilai keindonesiaan.

Generasi muda harus menjauhkan diri dari aktivitas negatif.

"Gunakan waktu dengan baik, jangan membuang-buang waktu untuk kegiatan yang tidak bermanfaat," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE