Perusahaan Air Batam Berlakukan Suplai Bergilir

id Perusahaan,Air,Batam,Suplai,waduk,Bergilir,adhya,tirta,dam

Selama rentang tersebut, kami akan lihat perkembangannya seperti apa. Bila curah hujan masih belum tinggi, terpaksa ATB harus mengurangi kapasitas produksi
Batam (Antara Kepri) - Perusahaan air bersih PT Adhya Tirta Batam memberlakukan kebijakan suplai air bergilir di sejumlah daerah di Kota Batam, Kepulauan Riau, menyusul makin berkurangnya pasokan air baku di kota kepulauan itu.

Wakil Presiden Direktur ATB Benny Andrianto di Batam, Senin mengatakan, kebijakan suplai air bergilir (rationing) terpaksa dilakukan untuk mengatasi dampak El Nino di kota itu.

Fenomena alam itu menyebabkan menurunnya curah hujan sehingga air baku yang dapat diolah menjadi air bersih terbatas.

Suplai bergilir akan diberlakukan di wilayah penyaluran air Dam Sei Harapan, yaitu sebagian Tiban, Sekupang, Tanjungpinggir, Tanjungriau, Patam dan sekitarnya.

Saat "rationing" diberlakukan maka suplai air kepda pelanggan pasti tidak akan sehandal saat normal, jumlahnya akan berkurang. Namun, ATB tidak bisa menjadwalkan waktu penggiliran distribusi air, karena tergantung tekanan air di waduk.

"'Rationing' merupakan program penggiliran suplai air kepada pelanggan dengan beberapa cara, salah satunya menurunkan kapasitas produksi agar ketersediaan air baku dapat bertahan lebih panjang," kata Benny.

Corporate Communication Manager ATB, Enrico Moreno menyatakan, jumlah air baku di Waduk Sei Harapan menyusut sekitar 3,82 meter.

Menurut dia, bila air baku Dam Sei Harapan dimanfaatkan 100 persen seperti saat ini tanpa penambahan curah hujan signifikan, maka diperkirakan Dam hanya bertahan hingga 8 Oktober 2015.

Karena itu, ATB akan mengurangi kapasitas produksi sekitar 30 persen agar air baku dapat bertahan lebih lama, yakni 29 Oktober 2015, dengan catatan curah hujan tidak bertambah signifikan.

"Selama rentang tersebut, kami akan lihat perkembangannya seperti apa. Bila curah hujan masih belum tinggi, terpaksa ATB harus mengurangi kapasitas produksi," kata dia.

Bila intensitas hujan masih belum bertambah, produksi air bersih akan diturunkan menjadi 33 persen dari kapasitas normal sehingga air baku bertahan lebih lama, yakni hingga 2015.

Selain "rationing" Dam Sei Harapan, ATB juga memulai penggiliran suplai Dam Ladi, karena air baku di sana menyusut 2, 79 meter.

"Bila intensitas curah hujan masih seperti saat ini, Dam Sei Ladi dipaksakan tetap beroperasi normal, kemungkinan hanya akan bertahan hingga 19 Desember 2016. Itu belum dikalkulasi bila Dam Sei Ladi harus berbagi air baku dengan pelanggan yang mendapat suplai air Dam Sei Harapan," kata dia.

ATB mengimbau pelanggannya untuk berhemat menggunakan air bersih, berdisiplin dan tertib mengikuti jdwal rationing.

"Ketidakdisiplinan dan intoleransi merupakan kendala yang dapat menggagalkan program 'rationing' yang pada akhirnya menimbulkan masalah lebih besar," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE