Pelabuhan Tanjung Berakit Belum Bisa Dioperasikan

id Pelabuhan,Tanjung,Berakit,bintan,proyek,kepri

Pelabuhan Tanjung Berakit Belum Bisa Dioperasikan

Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana saat meninjau pelabuhan Tanjung Berakit, Bintan, Senin (7/9). (antarakepri.com/Saud MC)

Bukan hanya pelabuhan Tanjung Berakit, tapi semua proyek Pusat yang dikerjakan di Kepri, semua akan saya bawa ke Pusat untuk ditindaklanjuti
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pejabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana menyayangkan kondisi pelabuhan Tanjung Berakit Kabupaten Bintan mengalami korosi hingga merusak material logam pada rangka bangunan dan ponton pelabuhan.

Sehingga, proyek yang dikerjakan dengan total anggaran APBN Rp52,9 milyar dari 2010 sampai saat ini belum bisa beroperasi. Bahkan untuk memperbaiki kerusakan dan mempercepat masa pengoperasiannya, pelabuhan yang konon bertaraf internasional tersebut masih haus akan dana APBN senilai Rp10 milyar.

"Sangat disayangkan, puluhan milyar dana untuk membangunnya tapi tidak bisa digunakan," kata Pejabat Gubernur Kepri, Agung Maulana, di Terminal Pelabuhan Tanjung Berakit Kabupaten Bintan, Senin.

Padahal, rencananya pelabuhan Tanjung Berakit bakal dibuka untuk pintu lintas wilayah ke Malaysia. Tapi, melihat kondisi pelabuhan, cita-cita tersebut tidak mungkin untuk dilakukan.

"Nanti setelah Rp10 miliar itu dikucurkan, pelabuhannya pun masih 'Insya Allah' baru bisa dipakai. Padahal kalau dihitung-hitung sampai saat ini, total anggaran untuk pelabuhan Tanjung Berakit sebesar Rp 63 miliar," ujar Agung.

Dengan membandingkan antara kondisi pelabuhan dengan anggaran puluhan milyar tersebut, i menilai telah terjadi pemubaziran pada pembangunan pelabuhan Tanjung Berakit.

"Secara Islam, mubazir itu perbuatan setan," ucapnya.

Sebagai perwakilan Pusat di daerah, ia akan membawa permasalahan pelabuhan Tanjung Berakit serta menempatkan orang Pusat di pelabuhan tersebut dengan tujuan supaya tidak terjadi lagi pemubaziran.

"Bukan hanya pelabuhan Tanjung Berakit,  tapi semua proyek Pusat yang dikerjakan di Kepri, semua akan saya bawa ke Pusat untuk ditindaklanjuti," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pelabuhan Tanjung Uban Bintan, Edi Sumarsono yang menerima mandat untuk mengawasi rampungnya pelabuhan tersebut pada Maret 2015 lalu, menilai pelabuhan Tanjung Berakit belum layak untuk dioperasikan.

Sebab itu, anggaran Rp10 miliar itu akan digunakan untuk rehabilitasi dan pembenahan serta memperbaiki skala prioritas di pelabuhan yang mengalami kerusakan.

"Anggaran Rp10 miliar itu dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi di pelabuhan. Seperti taman, gedung induk, ponton, dan koridor," ujarnya.

Mengingat proses lelang sudah dilakukan, ia menargetkan pengerjaan akan dilanjutkan kembali pada September ini.

Di lokasi yang sama, Pejabat Bupati Kabupaten Bintan, Doli Boniara berharap pelabuhan Tanjung Berakit bisa segera diselesaikan dengan harapan sebagai salah satu entripoint pariwisata Bintan.

"Selain itu juga, dengan beroperasinya pelabuhan ini nantinya bisa memberi efek positif bagi masyarakat Bintan khusus," kata Doli. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE