Lanal Ranai Kewalahan Urus Tahanan Asing

id Lanal,Ranai,Tahanan,Asing,biaya,pangan,natuna,nelayan,vietnam,thailand

Lanal Ranai Kewalahan Urus Tahanan Asing

Nelayan Vietnam dan Thailand tahanan Lanal Ranai, Natuna. (antarakepri.com/Zam Jambak)

Agar tidak membebani operasional Lanal setempat. Kami dari provinsi minta pemerintah pusat untuk memperhatikan hal ini. Jangan pula Lanal dibebani untuk mencari makan untuk orang-orang itu
Natuna (Antara Kepri) - Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Ranai, Kolonel Laut Arief Badrudin mengaku kewalahan mengurus tahanan nelayan asing yang ditangkap karena mencuri ikan di perairan Natuna.

"Yang menjadi kendala bagi kami adalah persoalan konsumsi mereka sehari-hari. Kami sudah menjalankan tugas untuk mengamankan laut Natuna dan menangkap mereka, namun untuk biaya makan mereka menjadi persoalan yang perlu menjadi perhatian pemerintah," ungkapnya di Ranai, Rabu.

Pihaknya, terang dia, telah mengupayakan untuk meminta bantuan kepada Pemda Natuna, namun tidak selamanya ditanggung pemda. Imbas dari hal itu kata dia, aturan keamanan mereka sedikit dilonggarkan, salah satunya dibiarkan mencari pekerjaan sendiri dan berbaur dengan warga lokal.

"Dengan menkedepankan rasa kemanusiaan, mereka ini kita bolehkan mencari makan di tengah-tengah warga di siang hari dan sorenya mereka harus kembali lagi ke barak. Sebab, mereka butuh makan, rokok dan lain sebagainya. Minimal uang makan mereka perorang minimal Rp13 ribu per hari," terang dia.

Saat ini, kata Danlanal, sebanyak 50 tahanan nelayan Vietnam dan Thailand ditempatkan sementara di barak tahanan Mako Lanal Ranai sambil menunggu proses deportasi. Mereka ini, kata dia, sudah berbulan-bulan berada di Natuna. Akan tetapi perhatian pemerintah daerah dan pusat di rasa sangat minim sekali.

"Kami minta kepada pemerintah daerah maupun pusat agar lebih memperhatikan hal ini, memang mereka itu melanggar hukum, mereka juga manusia yang butuh makan dan hidup layak. Perlu diketahui, anggaran di Lanal ini juga sangat terbatas," kata dia.

Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Kepri, Sofyan Samsir beberapa waktu lalu sempat memberikan sorotan kepada nelayan asing tersebut. Politisi Partai Golkar ini menilai, perlu dibangun tempat khusus untuk menampung sementara.

"Agar tidak membebani operasional Lanal setempat. Kami dari provinsi minta pemerintah pusat untuk memperhatikan hal ini. Jangan pula Lanal dibebani untuk mencari makan untuk orang-orang itu," kata dia.

Kemudian, tambah dia, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti agar mengucurkan dana untuk biaya pangan para tahanan nelayan asing yang ditangkap dan ditahan di Lanal Natuna tersebut.

"Karena, Pusat tidak memberikan anggaran untuk itu, tentu sangat memberatkan dengan keberadaan para tahanan pelaku illegal fishing tersebut, terutama Lanal Ranai ," ujar Sofyan.

Ditambahkan lagi, kondisi daerah tersebut sedang mengalami defisit anggaran. Sehingga, pembiayaan pangan para tahanan menjadi beban daerah.

"Yang saya ketahui, selama ini biaya makan para tahanan sedikit dibantu oleh Pemkab Natuna, sementara Menteri Susi sendiri tidak memberikan dana untuk para tahanan tersebut, saya minta ini menjadi perhatian oleh pemerintah pusat," kata Sofyan. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE