Persediaan Air PDAM Lingga Menyusut

id Persediaan, Air PDAM, Lingga, Menyusut

Persediaan Air PDAM Lingga Menyusut

Waduk sumber ait bagi PDAM Lingga menyusut akibat kekeringan. (antarakepri.com/Ardhi)

Sejumlah kampung di kelurahan Daik, Kecamatan Lingga, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Seperti di kampung Mading, pipa saluran air hanya mengalir saat malam hari.
Lingga (Antara Kepri) - Debit air bersih yang ada di salah satu titik persediaan air milik PDAM Daik Lingga, yakni DAM Air Bukit Semput, mulai mengalami penyusutan. Jika seminggu kedepan hujan tidak juga turun, dikhawatirkan kecamatan Lingga, Ibukota kabupaten Lingga, akan krisis air.

Pantauan Antara, Dam air terjun Tanda yang berada 3 kilometer dari kota Daik, tepatnya di kaki Gunung Daik, menyusut hingga 2 meter. Sumber air dari DAM tersebut, dialiri menggunakan gaya gravitasi. Sementara, volume air yang tersisa di Dam air terjun Tanda hanya berada pada ketinggian 20 centimeter, yang membuat pipa saluran air menuju bak penampungan di Bukit Semput, kini berada di permukaan air.

Satu Dam lagi yang berada di Sungai Cabang Dua, Hulu Sungai Tanda, juga mengalami kondisi yang sama. Air menyusut cukup jauh.

Sejumlah kampung di kelurahan Daik, Kecamatan Lingga, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Seperti di kampung Mading, pipa saluran air hanya mengalir saat malam hari.

Hidayat, kepala PDAM cabang Daik Lingga mengatakan, debit air yang ada saat ini, semakin mengkhawatirkan. Jika sepekan kedepan, hujan tidak juga turun, masa air yang tersisa tidak akan cukup untuk menghantar air menuju bak penampungan sebelum dapat di salurkan ke masyarakat.

Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, pompa air yang telah terpasang di Lubuk Fatimah, di harapkan Hidayat dapat menjadi solusi. Sayangnya, sampai saat ini, pompa tersebut belum juga dapat di aktifkan karena belum ada jaringan listrik.

"Kita sudah antisipasi dengan pompa air di Lubuk Fatimah. Jika ini dapat dimanfaatkan, ini akan cukup mengantisipasi kesulitan air. Tapi sampai sekarang, proyek tersebut belum dapat digunakan. Pompa air belum bisa menyala karena tidak ada jaringan listrik. Sampai sekarang, proyek tersebut juga belum ada serah terima ke kita," ungkap Hidayat.

Untuk itu, ia berharap, kondisi debit air yang semakin mengkhawatirkan, dinas terkait yakni dinas PU sebagai pemegang proyek, diharapkannya segera memasang jaringan listrik untuk pompa air di Lubuk Fatimah.

"Kita berharap secepatnya. ," tambah Hidayat.

Ditambahkan Hidayat lagi, saat ini PDAM Daik Lingga, melayani 1400 konsumen. Tiga bak penampungan yang ada, diakuinya masih belum maksimal. Bak di bukit Semput hanya mampu menampung 300 kubik, di Seranggung, bak hanya berkapasitas 500 kubik dan Bak di bukit Cengkeh 500 kubik.

"Kita akui, masih banyak air yang terbuang.  Untuk itu, kita juga membutuhkan bak yang berkapasitas 2000 kubik air lagi dan mobil tanki air," tuturnya.

Untuk pompa air, dikatakan Hidayat, hanya kekurangan kabel listrik sepanjang 300 meter. Jika secepatnya dapat dipasang, pompa air dapat di uji coba untuk di salurkan ke masyarakat sebagai antisipasi kemarau yang terjadi.

Hidayat juga mengimbau, kepada seluruh masyarakat penggunan fasilitas air bersih PDAM Daik Lingga, untuk mulai menghemat penggunaan air bersih. (Antara)


Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE