Sektor Industri Belum Maksimal Bantu PAD

id Sektor Industri, Belum Maksimal, Bantu PAD

Hasil monitoring yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal (Disperindag Ekraf PM) Kota Tanjungpinang terhadap 437 IKM, hanya sekitar 63 pelaku usaha yang masih aktif dan dominan bergerak dibidang kuliner.
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kondisi sektor perindustrian Kota Tanjungpinang belum maksimal memberikan sumbangsih terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tanjungpinang.

"Secara umum, perindustrian di Tanjungpinang belum memberikan sumbangan PAD, karena sektor industri Tanjungpinang masih didominasi oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang bergerak secara mandiri," ujar Kasi Industri Pangan Bidang Industri, Desnawati, Rabu.

Kondisi perkembangan IKM Kota Tanjungpinang juga masih dalam lingkungan pasaran lokal. Sehingga tidak jarang, jumlah IKM Kota Tanjungpinang semakin lama kian menyusut.

Menurutnya, hasil monitoring yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal (Disperindag Ekraf PM) Kota Tanjungpinang terhadap 437 IKM, hanya sekitar 63 pelaku usaha yang masih aktif dan dominan bergerak dibidang kuliner.

"Ini belum semua, dan tentunya monitoring terhadap IKM akan kami lanjutkan kembali, sampai mengetahui pelaku usaha yang masih eksis sampai saat ini," ujarnya.

Meski tidak maksimal bantu PAD, namun sektor tersebut telah memberikan kontribusi sebesar 11 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Tanjungpinang.


Perihal menumbuhkankembang IKM tersebut membuat Disperindag Ekraf PM Kota Tanjungpinang tetap melakukan fungsi pengawasan dengan harapan usaha tersebut berkembang dengan baik.

"Saya yakin, kalau mereka berhasil, tentunya IKM tersebut akan memiliki produk unggulan serta memiliki tempat dengan izin yang nanti bisa memberikan kontribusi ke PAD," ujarnya.

Sementara itu menurut Kadisperindag Ekraf PM Kota Tanjungpinang, Suyatno, Disperindag Ekraf PM Kota Tanjungpinang juga memberikan beragam bentuk kegiatan berupa daur ulang limbah, kerajinan dari gonggong, pari, dan sebagainya guna
meningkatkan kualitas produk IKM yang ada di Tanjungpinang.

"Memang hasilnya masih belum nampak, tapi kami tetap optimis dan menggesa supaya pelaku IKM Kota Tanjungpinang semakin berkembang dengan baik," tegas Suyatno. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE