BPK Naikkan Persentase Audit Kinerja Tiap Tahun

id BPK,Persentase,Audit,Kinerja,Tahun

Daerah bisa dapat WTP terus kalau penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran sesuai dengan aturan. Akan tetapi, belum tentu anggaran digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Batam (Antara Kepri) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis berkomitmen menaikkan persentase audit kinerja pemeriksaan keuangan tiap tahunnya demi memastikan setiap anggaran negara digunakan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.

"Setiap tahun naikkan 5 persen," kata Harry Azhar Azis di Batam Kepulauan Riau, Minggu.

Jika dalam kepemimpinan KPK sebelumnya audit kinerja hanya memiliki porsi 20 persen, pada tahun pertama kepemimpinannya, Harry menaikkan menjadi 25 persen.

Ia berkomitmen menaikkan 5 persen setiap tahun. Hingga pada akhir masa jabatan lima tahun sudah 45 persen.

Menurut Harry, porsi audit kinerja harus terus diperbesar, karena audit keuangan saja dianggap tidak cukup untuk memastikan anggaran negara digunakan untuk kemakmuran rakyat.

Audit keuangan hanya memastikan penggunaan anggaran wajar, mengikuti peraturan yang berlaku. Namun, tidak dapat menjamin bahwa setiap rupiah membuat masyarakat sejahtera.

"Daerah bisa dapat WTP terus kalau penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran sesuai dengan aturan. Akan tetapi, belum tentu anggaran digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, daerah membangun jembatan yang lebih banyak dilewati monyet karena dibuat di hutan. Apa manfaat jembatan itu bagi kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Ia percaya bila audit kinerja diperbesar, pengguna anggaran akan lebih proporsional dalam mengalokasikan dana untuk kepentingan masyarakat.

Di AS saja, kinerja audit investigasi memiliki porsi 90 persen dari total pemeriksaan keuangan. Hasilnya, BPK di negara itu mampu meningkatkan kemakmuran rakyat berkali lipat dari anggaran untuk badan.

Namun, sebelum menerapkan audit kinerja sepenuhnya, BPK harus membuat ukuran penilaian untuk tiap lembaga. Karena kriteria keberhasilan tiap lembaga berbeda-beda.

Misalnya, Bank Indonesia, ukuran keberhasilan kinerjanya adalah penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS dan penurunan inflasi.

"Ini yang harus disepakati dulu dengan tiap lembaga, saya sedang berusaha menyusunnya," kata Harry. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE