Wisata Layar Butuh Perhatian Serius

id Wisata Layar Butuh Perhatian Serius Daerah

Wisata Layar Butuh Perhatian Serius

Salah satu dari 25 buah perahu layar milik peserta Sail 2 Indonesia, labuh jangkar di perairan Penuba, Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga, Sabtu (31/10). (antarakepri.com/Ardhi)

Pemeritah daerah kurang serius mendukung usaha Kementrian Pariwisata menghidupkan wisata layar di Indonesia.
Lingga (Antara Kepri) - Tiga titik labuh wisata layar di Kabupaten Lingga, dinilai belum menghadirkan tingkat kenyamanan bagi para wisata layar yang labuh di lokasi tersebut.

Sejumlah infrastruktur penunjang wisata layar, salah satunya pelabuhan wisata, sampai saat ini belum terdapat di tiga titik labuh rute sail Indonesia itu.

Raymond, salah seorang perwakilan dari Kementerian Pariwisata, yang bersama rombongan peserta perahu layar di iven Sail 2 Indonesia, menyinggahi 2 dari 3 lokasi titik labuh di Lingga,  membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, pemerintah daerah kurang serius mendukung usaha Kementerian Pariwisata menghidupkan wisata layar di Indonesia.

"Pemerintah daerah belum serius mendukung ini. Seharusnya daerah bisa menangkap misi dari wisata layar ini," kata dia.

"Sejak beberapa tahun terakhir, kita telah melaksanakan kegiatan dan membuka destinasi wisata layar di Kepri. Di antaranya, membuka destinasi di wilayah Lingga, seperti Penuba Kecamatan Selayar, Benan Kecamatan Senayang dan di wilayah Tanjung Pinang. Sedangkan untuk destinasi dunia, tahun ini kita membuka destinasi wisata layar di wilayah Natuna dan Anambas," terangnya.

Namun, selama beberapa kali event sail yang digelar di Indonesia dan melibatkan titik labuh di Kepri khususnya Lingga, belum tampak ada pembenahan secara serius yang di usahakan pemerintah daerah setempat, terutama infrastruktur penunjang kenyamanan wisatawan.

"Pada intinya, pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata adalah untuk mencapai tingkat kenyamanan wisatawan, dan menangkap misi menghidupkan destinasi wisata itu," kata dia.

Secara potensi yang dimiliki Lingga, cukup potensial sebagai lokasi titik labuh wisata layar. Terlebih lagi, posisi Lingga sebagai daerah yang dilintasi jalur Equator. Tapi untuk menyajikan potensi tersebut sebagai titik wisata, dibutuhkan keseriusan pemerintah.

Reymond menekankan, empat hal yang dibutuhkan daerah saat ini yakni, kebijakan, infrastruktur, promisi dan SDM.

"Empat hal yang perlu di perhatikan pemerintah untuk menangkap misi wisata layar ini, diantaranya Kebijakan Daerah, Infrastruktur, promosi, dan SDM," tutupnya. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE