Batam (Antara Kepri) - Badan Pengawas Tenaga Nuklir-BP Batam menandatangani nota kesepahaman tentang peningkatan pengawasan keselamatan dan keamanan pemanfaatan ketenaganukliran di wilayah kerja Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam.
Penandatanganan tersebut dilakukan Kepala Badan Pengusahaan Batam Mustofa Widjaja bersama Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Prof Jazi Eko Istiyanto di Gedung Marketing Center BP Batam, Rabu.
Penandatangan tersebut juga dihadiri Kepala Biro Perencanaan Bapeten, Farid Arif Binaruno, Kepala Biro Perencanaan Teknik BP Batam, Imam Bachroni, Direketur Pengamanan, Cecep Rusmana, Kepala Bidang Komersial Kantor pelabuhan Laut, Nutherin Sihaloho, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSBP, Feri Nawa Pamungkas, dan para pejabat eselon III di lingkungan Bdaan Pengushaaan Batam.
Penandatanganan tersebut juga merupakan perpanjangan Nota Kesepahaman yang sebelumnya pernah dilakukan Bapeten dengan BP Batam yang berakhir masa berlakunya pada 9 Februari 2015.
Kepala Bapeten mengatakan bahwa keamanan nuklir menjadi isu global dan mendapatkan perhatian serius para pemimpin dunia, sehingga kerjasama yang dilakukan juga dalam rangka mendukung Program Nawacita Presiden RI Joko Widodo.
Dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman ini, Bapeten juga telah menyerahkan aset tetap berupa alat ukur radiasi atau mesin detector nuklir, diantranya adalah Personal Radiation Detector (PRD) RADEYE, Handled Gamma Spectrometer Identifinder Ultra, Software for RadEye (Communication Device), dan Neutron Search Device (NSD) KSAR01.
Alat tersebut diserahkan kepada Kepala Biro Perencanaa Teknik BP Batam sebagai aset peralatan dan mesin milik BP Batam guna mengefektifkan fungsi pengawasan keselamatan dan kemanan pemanfaatan ketenaganukliran di kawasan ini.
Ia mengatakan besar harapan bahwa Nota Kesepahaman ini akan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi Bapeten dan BP Batam khususnya dalam menjawab berbagai tantangan untuk mewujudkan kondisi keselamatan dan keamanan pemanfaatan tenaga nuklir di tanah air.
"BP Batam telah menjadi Intelligence Area, karena telah dilengkapi dengan jaringan fiber optik dan dengan Disaster Recovery Center yang ada pada PDSI (Pusat Data dan Sistem Informasi BP Batam), yang mana data-data penting negara salah satunya E-KTP juga disimpan disana," kata Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja.
Ia mengatakan, hal tersebut yang mendasari pentingnya mewujudkan kemananan nuklir di wilayah kerja Badan Pengusahaan Batam.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
Lantamal IV/Batam tangkap kurir sabu dan empat PMI ilegal
Senin, 22 April 2024 18:57 Wib
Pemkot Batam targetkan memfasilitasi 200 sertifikasi halal produk UMKM
Senin, 22 April 2024 16:12 Wib
Konsumsi BBM di Kepri naik 47 persen pada Idul Fitri
Minggu, 21 April 2024 8:01 Wib
734 jamaah calon haji Batam lunasi Bipih
Sabtu, 20 April 2024 18:56 Wib
Keberangkatan 1.324 calon haji Kepri dibagi dalam tiga kloter
Sabtu, 20 April 2024 16:18 Wib
Komentar