Pemuda di Perbatasan Bintan Perlu Tingkatkan Nasionalisme

id Pemuda,Perbatasan,Bintan,Nasionalisme

Bintan merupakan salah satu daerah di Kepri yang strategis, karena memiliki satu pulau yang berbatasan dengan negara tetangga. Posisi strategis ini dapat menjadi ancaman bila masyarakat, khususnya pemuda tidak memiliki semangat nasionalisme
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pemuda yang tinggal di sekitar kawasan perbatasan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, perlu meningkatkan semangat nasionalisme dan berperan dalam menjaga kedaulatan NKRI, kata Ketua Komunitas Merah Putih Suprapto.

"Bintan merupakan salah satu daerah di Kepri yang strategis, karena memiliki satu pulau yang berbatasan dengan negara tetangga. Posisi strategis ini dapat menjadi ancaman bila masyarakat, khususnya pemuda tidak memiliki semangat nasionalisme," ujarnya di Tanjungpinang, Rabu.

Komunitas Merah Putih sejak awal didirikan hingga sekarang fokus menyorot permasalahan nasionalisme, khusus di kawasan perbatasan. Komunitas ini berupaya membangkitkan semangat nasionalisme warga perbatasan melalui berbagai kegiatan.

Seminar kebangsaan merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan baru-baru ini di Teluk Sebung, Kabupaten Bintan, bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

"Kami sudah mengelilingi 19 pulau terdepan di Kepri. Isu nasionalisme di perbatasan merupakan isu hangat yang seharusnya menjadi perhatian bersama," katanya.

Terkait permasalahan nasionalisme di perbatasan, Ketua BEM Fakultas Ekonomi UMRAH Hasbullah mengatakan bahwa kegiatan penguatan wawasan kebangsaan di titik terluar perlu ditingkatkan untuk meningkatkan semangat bela negara dan memupuk rasa kecintaan kepada tanah air.

"Saat ini, semangat dan nilai-nilai nasionalisme sudah mulai pudar, apalagi didaerah perbatasan. Orientasi pemuda dalam menatap bangsa sudah mulai bergeser, diterpa derasnya pengaruh era globalisasi," katanya.

Hasbullah mengatakan pemuda cenderung apatis, dan tidak peduli dengan kondisi yang berkembang. Oleh karenanya, dibutuhkan generasi muda yang tangguh serta memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

"Pemuda di perbatasan memiliki peran yang penting, dalam rangka membangun karakter," katanya.

Kepala Bagian Pengelola Perbatasan Bintan Suwarsono mengatakan bahwa isu perbatasan bukan merupakan isu yang awam untuk didengar pada saat ini. Banyak media baik cetak maupun "online" mulai memberikan fokus informasi terhadap daerah perbatasan terkait pembangunan dan kemajuan wilayah perbatasan.

"Sepertinya isu perbatasan sudah tidak asing lagi didengar, namun yang lebih penting dari itu, bagaimana mengerakan semua elemen untuk menjaga dan memberdayakan potensi perbatasan sehingga menjadi kekuatan dalam menjaga NKRI," katanya.

Presiden Jokowi dengan konsep Nawacita berkomitmen membangun Indonesia dari sisi wilayah terluar ataupun wilayah perbatasan. Tentunya hal ini menjadi nilai tambah bagi Kepulauan Riau yang memiliki 19 pulau terluar.

"Permasalahan pengelolaan perbatasan di wilayah Kabupaten Bintan masih seputar mengenai terbatasnya pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, air dan listrik, terutama bagi jalan desa atau jalan non status. Kita berharap kebutuhan dasar ini dapat terpenuhi," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE