BI Berupaya Stabilkan Rupiah Hadapi MEA

id bank,indonesia,bi,kepri,rupiah,nilai,tukar,masyarakat,ekonomi,asean

BI Berupaya Stabilkan Rupiah Hadapi MEA

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri Gusti Raizal Eka Putra. (antarakepri.com/Saud)

Tentu saja kami berbuat dari sisi koridor tugas objektif, yaitu bagaimana menciptakan kestabilan rupiah
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri berupaya menyetabilkan nilai tukar rupiah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Tentu saja kami berbuat dari sisi koridor tugas objektif, yaitu bagaimana menciptakan kestabilan rupiah. Karena itu juga merupakan prasyarat menuju MEA yang tentunya berkaitan dengan masalah inflasi dan daya tukar," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri, Gusti Reza Eka Putra, Kamis.

Menurutnya, kestabilan rupiah merupakan fundamental yang harus dijaga karena berkaitan dengan daya saing agar MEA bisa berjalan.

"Kalau inflasi masih tinggi, tentu kompetitif Indonesia dibanding dengan negara lain di ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan Thailand relatif jauh lebih rendah di bawah 4 persen," ujarnya di aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang.

Maka dari itu, kata dia, BI tetap konsen mendorong inflasi mencapai  4 plus minus 1 persen pada akhir 2015.

Meskipun target pengendalian inflasi tersebut masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara lainnya. Namun BI optimistis tetap akan melakukannya.

"Di daerah, kami tetap akan berupaya dengan mendorong Tim Pengendali Inflasi Daerah(TPID) dan bekerja sama dengan pemerintah, pelaku usaha dan institusi vertikal lainnya, untuk mendorong inflasi ini rendah dan stabil," tegasnya.

Kalau inflasi rendah, maka suku bunga akan turun. Kondisi tersebut yang menurutnya bermanfaat bagi dunia usaha dan untuk ekspasi usaha itu sendiri.

"Akan tetapi, jika inflasi tinggi sementara suku bunga diturunkan, yang kami khawatirkan itu orang akan berpindah keluar, karena tentu mereka akan dapat negatif margin untuk berinvestasi di dalam negeri," ujarnya.

Sementara saat ini suku bunga acuan (BI rate) masih berada di level 7,5 persen. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE