Ketua LMB Gunduli Kepala Karena Pilkada Aman

Karimun (Antara Kepri) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Bersatu Kabupaten Karimun, Kepulayuan Riau, Datuk Panglima Muda Azman Zainal menggunduli kepala sebagai syukuran pilkada serentak pada Rabu berlangsung aman dan damai.

"Sebulan yang lalu saya bernazar akan menggunduli kepala jika pilkada berlangsung aman dan damai. Nazar itu saya tunaikan hari ini bersama belasan anggota," kata dia seusai penggundulan di kediamannya, Tanjung Balai Karimun, Jumat.

Azman Zainal mengatakan, rambutnya dicukur hingga botak oleh seorang mubaligh dengan diawali acara doa syukuran bersama puluhan anggota LMB Karimun.

"Sebenarnya banyak anggota yang juga bernazar akan menggunduli kepalanya, tapi tidak semuanya dilaksanakan di sini. Ini hanya simbolis. Anggota lain silakan gunduli sendiri," katanya.

LMB, sebagai organisasi kemasyarakatan Melayu, menurut dia memosisikan diri sebagai "pagar negeri" agar Kabupaten Karimun yang berjuluk Bumi Berazam tetap penuh dengan kedamaian ketika suhu politik makin memanas selama pelaksanaan tahapan pilkada.

Ia mengatakan sejak tahapan pilkada dimulai, LMB gencar mengampanyekan pilkada aman, damai dan demokratis, baik dalam bentuk ajakan lisan maupun berbagai spanduk dan baliho yang dipasang di berbagai sudut kota hingga pedesaan.

"LMB siap berada di garda terdepan membantu aparat keamanan dalam mengawal dan mengamankan pilkada," kata dia.

Azman mengapresiasi seluruh lapisan masyarakat yang beranekaragam suku, agama, ras dan golongan namun mengedepankan kebersamaan, kekompakan dan rasa persatuan dan kesatuan.

"LMB memang organisasi Melayu, tapi LMB menghormati semua suku yang hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Pilihan yang berbeda dalam pilkada bukan untuk memecah belah masyarakat, tetapi memilih figur terbaik dari yang terbaik untuk memimpin Kabupaten Karimun maupun Provinsi Kepri," tuturnya.

Ia mengimbau setiap pasangan calon menjunjung tinggi asas demokrasi dalam pemilihan kepala daerah dengan tidak memicu konflik atau persengketaan yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pasangan calon yang menang dia harapkan tidak sombong dan jumawa karena kemenangan yang diraih pada hakikatnya kemenangan seluruh masyarakat, sedangkan pasangan calon yang kalah tidak dendam, iri dan dengki yang dapat mengancam kehidupan yang harmonis yang sejak lama berlangsung di tengah masyarakat.

"Kalah secara terhormat, menang bermartabat. Kami harapkan ungkapan ini menjadi panduan bagi mereka yang berlawanan politik atau berbeda pilihan dalam pesta demokrasi. Pilkada usai, mari kembali hidup damai," tuturnya.

Ia juga menghargai peran aparat kepolisian, TNI, Satpol PP dan instansi terkait lain yang bersinergi mengawal dan mengamankan seluruh tahapan pilkada.

"Sebagai orang Karimun, kami bangga dengan semangat kebersamaan masyarakat yang heterogen, meski berseteru dalam berpolitik. Politik bukan untuk bermusuhan, tapi untuk menyusun strategi untuk membangun daerah dan menyejahterakan masyarakat," ucapnya.

Nazar menggunduli kepala, menurut dia, hanya sebagai ungkapan yang mengandung pesan bahwa situasi aman dan damai sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan pelaksanaan program pembangunan.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Karimun Ahmad Sulton mengatakan, pelaksanaan setiap tahapan hingga pemungutan suara berlangsung cukup lancar dan aman.

"Kami senang tidak ada gejolak atau konflik yang mengganggu ketenangan masyarakat. Dan kami berharap proses penghitungan dan rekapitulasi hingga penetapan pasangan calon terpilih juga lancar," kata dia.

Pilkada serentak diikuti lima pasangan calon, tiga pasangan calon merupakan peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karimun, yaitu Aunur Rafiq-Anwar Hasyim, Agusriono-Ahmad Darwis dan Raja Usman Azis-Zulkhainen.

Sedangkan dua pasangan lain merupakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, yaitu Muhammad Sani-Nurdin Basirun dan Soerya Respationo-Ansar Ahmad. (Antara)

Editor: Jo Seng Bie