Sofyan Minta Sabuk Nusantara Dikelola Swasta

id Sofyan,Sabuk,Nusantara,dprd,kepri,Dikelola,Swasta

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Legislator Kepri Sofyan Syamsir menolak KM Sabuk Nusantara 30 dan 39 diambil alih PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), sebaliknya ia meminta agar diserahkan kepada swasta.

"Saya termasuk salah satu orang yang tak setuju kalau kapal itu ambil Pelni. Karena, kalau diambil Pelni, kapan lagi swasta mau berperan di Kepri," kata Sofyan Samsir, Kamis.

Selain itu, kata Sofyan, pada dasarnya PT Pelni selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah memiliki armada yang jauh lebih besar di Kepri, seperti KM Bukit Raya dan lainnya. Oleh sebab itu, kapal kecil seperti Sabuk Nusantara 30 dan 39 dia harapkan bisa diserahkan kepada pihak swasta.

"Anak Buah Kapal (ABK) Sabuk Nusantara selama ini juga putera tempatan yang bekerja untuk daerahnya, kalau Pelni yang mengelola maka ABK sudah tentu dari Pelni, jadi mau dikemanakan putera daerah ini," paparnya.

Lagi pula, lelang KM Sabuk Nusantara 30 dan 39 sudah selesaian sudah ditemukan pemenangnya pada 2016 ini.

Hanya saja dalam perjalannnya, sambung Sofyan ada surat dari direktorat jendral perhubungan laut yang menyebutkan bahwa dua kapal milik negara itu diserahkan pengelolaannya ke Pelni.

Perihal tersebut berarti subsidi kapal juga diberikan ke pihak Pelni sebagaimana isi surat dari direktorat tersebut, kata dia.

Dalam wawancara terpisah, pemenang lelang Sabuk Nusantara 30 dan 39 PT Pelayaran Nasional (Pelnas) Lautan Kumala, Filius Sonjaya mengaku bingung terhadap perubahan secara dadakan tersebut.

"Padahal kami sudah memenangi lelang, semua ada buktinya," tegas Filius pada Antara.

Menurutnya, berdasarkan surat sakti tersebut Pelni diminta untuk segera melakukan kontrak di Jakarta.

"Semua terjadi secara dadakan," keluhnya.

Sementara itu, PT Pelni Cabang Tanjungpinang belum berhasil dikonfirmasi. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE