Batam Latih Jumantik Cilik Antisipasi DBD

id Batam,Latih,Jumantik,Cilik,Antisipasi,DBD,demam,berdarah,pemantau,jentik

Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau melatih ratusan anak usia sekolah menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) cilik untuk membasmi sarang nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue.

"Pemerintah melatih Jumantik Cilik, demi mengantisipasi mewabahnya DBD," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Batam Ardiwinata di Batam, Kamis.

Pelatihan dilaksanakan di Kecamatan Batuaji yang padat penduduk.

Menurut Ardi, pemerintah sengaja memilih anak usia sekolah untuk menjadi Jumantik, karena anak-anak dinilai lebih tahu tempat menggenangnya air.

Anak-anak juga relatif lebih memiliki banyak waktu untuk membersihkan tempat-tempat rawan nyamuk di sekitar rumah, mengingat kesibukan orang dewasa dalam bekerja.

Jumantik setidaknya memiliki sejumlah kegiatan utama, yaitu mencek tempat penampungan air dan tempat yang dapat tergenang air bersih apakah ada jentik dan apakah sudah tertutup rapat, merapikan kain yang menggantung di dalam rumah.

Jumantik cilik juga diajarkan melakukan 3M plus M, yaitu menutup, mengurus, mengubur dan ditambah menggunakan lotion anti nyamuk.

"Dan ini bisa dilakukan sambil bermain di rumah," kata dia.

Selain melatih Jumantik Cilik, Pemkot Batam juga mengintensifkan pengasapan untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

Pemerintah juga menyiapkan cairan pembunuh larva nyamuk, demi mencegah hidupnya jentik-jentik nyamuk di bak mandi atau kolam warga.

"Itu namanya larvasisasi, bentuknya cairan. Bisa diambil di 17 Puskesmas yang ada di Batam," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Chandra Rizal meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue, setelah seorang bayi meninggal akibat penyakit itu pada pertengahan Januari 2016.

Chandra berharap masyarakat segera mengantisipasi penularan DBD, agar jumlah penderitanya tidak terus bertambah.

"Mudah-mudahan jangan naik lagi. Masyarakat yang mengalami demam agar segera diperiksakan ke dokter terdekat, jangan sampai terlambat," kata dia.

Karenanya masyarakat harus melaksanakan kegiatan antisipatif untuk memberantas vektor, di antaranya dengan melakukan pengasapan di lingkungan warga, gotong royong bersama membersihkan lingkungan dari jentik nyamuk, pelatihan dokter kecil dan abatesasi di tempat-tempat penampungan air.

"Penanggulangan DBD ini perlu peran serta masyarakat dalam memberantas nyamuk," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE