Tanjungpinang (Antara Kepri) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mengantisipasi penyakit yang bersumber dari virus Zika, yang sudah menjangkit masyarakat di berbagai negara.
Kepala Dinkes Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan, salah seorang warga Jambi pernah mengidap penyakit yang disebabkan virus yang bereaksi cepat di dalam tubuh manusia, namun tidak sempat menyebar.
"Antisipasi terhadap virus Zika sama seperti mengantisipasi dan memberantas virus yang menyebabkan demam berdarah. Sebab virus Zika berada di dalam tubuh nyamuk," ujarnya.
Menurut dia, cara mengatasi perkembangbiakan nyamuk bukan dengan cara fogging, sebab tidak membunuh jentik-jentik yang hidup di dalam air yang tidak bersih.
Cara yang lebih efektif yakni menguras bak mandi dan tempat penampungan air minimal sekali dalam sepekan, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.
"Tabur bubuk abate atau altosid pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras," katanya.
Tjetjep mengatakan jumlah penderita demam berdarah dalam satu bulan terakhir cenderung meningkat, karena itu harus dilakukan upaya untuk mengatasinya.
"Mulai Januari hingga 3 Februari 2016 jumlah penderita demam berdarah di Batam 94 orang, Tanjungpinang 84 orang, Bintan 74 orang," katanya.
Terkait antisipasi virus Zika, Rabu malam (3/2), Kementerian Kesehatan mengunggah travel advisory melalui website resmi Kementerian Kesehatan. Hal ini sebagai upaya melindungi masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan tertular penyakit yang bersumber dari virus Zika, yang tengah menjangkit di beberapa negara.
Dalam travel advisory tersebut, Menteri Kesehatan RI Prof Nila Farid Moeloek memberikan pesan kepada masyarakat bahwa bagi warga negara Indonesia yang hendak berkunjung negara yang sedang terjadi kejadian luar biasa Virus Zika.
Dalam rilis yang diterima Antara, masyarakat dianjurkan untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk dengan cara memakai pakaian panjang dan tertutup, menggunakan obat oles anti nyamuk, dan tidur menggunakan kelambu atau dalam kamar dengan kawat kassa anti nyamuk. Selanjutnya, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami sakit.
"Wanita hamil dianjurkan sebaiknya tidak berkunjung ke negara yang sedang KLB penyakit Virus Zika. Jika terpaksa harus melakukan perjalanan ke negara tersebut, hendaknya melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk secara ketat," ujarnya.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
Polres Bintan keluarkan maklumat larangan untuk bakar hutan dan lahan
Kamis, 28 Maret 2024 12:38 Wib
Musrenbang Kepri 2024 fokus bahas optimalisasi SDA
Kamis, 28 Maret 2024 8:05 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Kota Tanjungpinang bayar klaim JKP Rp264 juta
Rabu, 27 Maret 2024 19:34 Wib
Komentar