Atlet Tanjungpinang Nihil Prestasi Karna KONI Vakum

id Atlet Tanjungpinang Nihil Prestasi Karna KONI Vakum

Atlet Tanjungpinang Nihil Prestasi Karna KONI Vakum

Ketua Harian Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Kepri Fahmizar, (antarakepri.com/Saud)

Koni diharapkan sering mengadakan koordinasi ke seluruh cabor, sehingga Koni mengetahui permasalahan setiap cabor
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kota Tanjungpinang dianggap vakum dalam melakukan tugas dan fungsinya sehingga dikhawatirkan prestasi atlet Tanjungpinang terancam bobrok.

"Pembinaan apa yang telah dilakukan Koni Tanjungpinang, saya lihat belum ada. Lihat saja 2015, nihil. Kalau pun ada kegiatan, hanya seremonial," kata Ketua Harian Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Kepri, Fahmizar.

Akibat vakumnya Koni Kota Tanjungpinang, dampaknya terlihat pada kemampuan masing-masing Cabang Olahraga (Cabor), salah satunya volly yang dinilainya sudah tidak bagus. Padahal, melalui cabor tersebut Tanjungpinang dulunya memiliki kemampuan yang disegani daerah lain.

Koni Kota Tanjungpinang juga belum nampak serius dalam meningkatkan kemampuan olahraga dan belum adanya kegiatan sejak Koni di bawah kepemimpinan Adnan terbentuk  periode 2014-2018.

Termasuk menuju persiapan Tanjungpinang sebagai tuan rumah Porprov 2018 nanti. Koni juga belum ada pembinaan secara berkelanjutan mendukung cabang olahraga. 

"Jadi, masing-masing cabang olahraga bergerak sendiri," katanya.

Selain itu, Sport Center yang dijanji-janjikan akan dibangun untuk mendukung Kota Tanjungpinang sebagai tuan rumah Porprov 2018,  juga belum terdengar gaungnya karena permasalahan lahan.

"Jikapun ada suport dari Koni Tanjungpinang, itu mungkin karena adanya unsur kedekatan. Bisa dikatakan Koni Tanjungpinang pilih kasih memberikan perhatian ke cabor," paparnya.

Fahmizar menyarankan agar Koni Kota Tanjungpinang hendaknya serius jika benar ingin meningkatkan prestasi olahraga Tanjungpinang yang dimulai dengan melengkapi data atlet dan tentang jadwal pembinaannya.

"Koni juga saya harapkan sering mengadakan koordinasi ke seluruh cabor, sehingga Koni mengetahui permasalahan setiap cabor," tegasnya.

Memang tidak semua bisa ditindaklanjuti, akan tetapi sambungnya, dari koordinasi yang baik itu dapat dicarikan solusi terutama kepada cabor yang memiliki kendala prioritas.

Koni Kota Tanjungpinang juga dinilainya tidak transparan untuk soal anggaran. Padahal Fahmizar yang juga menjabat posisi sebagai Pembinaan Prestasi di Koni Kota Tanjungpinang, tidak mengetahui angka anggaran dan gunanya anggaran tersebut.

"Meskipun mungkin ada yang terima dana Koni mentah-mentah, tapi tidak semua cabor mengharap dana Koni," tegasnya.

Ironisnya, Fahmizar belum pernah mendengar ada rapat dari Koni Kota Tanjungpinang untuk menerima usulan setiap cabor tentang anggaran untuk 2016.

Sementara itu, Ketua Koni Kota Tanjungpinang, Adnan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Keluatan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang belum berhasil dikonfirmasi.(Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE