Wagub: MEA Merupakan Peluang untuk UKM Kepri

id Wagub,MEA,kepri,nurdin,basirun,Peluang,UKM,Kepri,usaha,kecil,menengah,masyarakat,ekonomi,asean

Wagub: MEA Merupakan Peluang untuk UKM Kepri

Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun. (antarakepri.com/Rusdianto)

Untuk tenaga kerja, kami khawatir dengan 'skill' gampang pindah ke negara tetangga karena upah lebih tinggi
Batam (Antara Kepri) - Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menegaskan penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bukan ancaman melainkan peluang bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan pekerja di Kepri yang berbatasan dengan empat negara tetangga.

"MEA bukan ancaman bagi kami, melainkan peluang," kata Wakil Gubernur saat rapat bersama Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI di Batam, Kepri, Rabu.

Ia mengibaratkan MEA bagai permainan sepak bola, main di kandang sendiri, wasit dari dalam negeri sendiri, sehingga seharusnya peluang menang lebih besar.

"Kalau kalah berarti tidak mempersiapkan diri sendiri," kata dia.

Pelaku UKM Kepri memiliki produk unggul yang bisa bersaing, begitu pula dengan pekerjanya, sehingga tidak perlu ragu apalagi khawatir menghadapi MEA.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam, Jon Arizal menyatakan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi MEA.

"Karena kami BP Batam, maka strategi sesuai Tupoksi," kata Jon.

Strategi pertama, dari segi infrastruktur. BP Kawasan Batam akan akan membangun infrastruktur jalan tol, untuk memfasilitasi lalu lintas kendaraan kontainer agar tidak mengganggu kendaraan umum lainnya.

Lembaga pemerintah yang mengurus investasi itu juga mempersiapkan infrastruktur air dengan membuka waduk baru dan infrastruktur listrik melalui PT Pelayanan Listrik Nasional Bright Batam.

BP juga sudah siap dengan IT Center yang mampu menyimpan data, dan Maintenance Repair and Operation untuk pesawat.

"Untuk tenaga kerja, masih ada unjuk rasa, tapi tahun ke depan akan berkurang," kata dia.

Hal senada dikatakan Deputi BP Kawasan Batam, Nur Syafriadi juga menyatakan tidak perlu khawatir dengan penerapan MEA, karena masyarakat perbatasan seperti di Kepri sudah terbiasa dengan praktek itu.

"Kepri tidak takut dengan MEA," kata dia.

Sementara itu, Deputi BP Batam yang lain, Istono mengingatkan tantangan pekerja saat MEA, bukan karena pekerja Kepri tidak bisa bersaing, justru karena kemampuan pekerja Kepri yang mumpuni.

"Untuk tenaga kerja, kami khawatir dengan 'skill' gampang pindah ke negara tetangga karena upah lebih tinggi," kata dia.

Ketua rombongan tim BKSAP DPR RI, Yoseph Umar Hadi, mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dan cemas dengan penerapan MEA, karena Indonesia memiliki daya saing besar.

Indonesia memang tidak ingin memenangkan persaingan di semua bidang, karena tujuan MEA adalah saling menguntungkan.

"Paling tidak, kita memiliki keunggulan," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE