Warga Ranai Antusias Shalat Gerhana

id Warga,Ranai,Antusias,Shalat,Gerhana ,matahari

Warga Ranai Antusias Shalat Gerhana

Jamaah wanita menunaikan shalat gerhana di Masjid Jamik Ranai, Natuna, Rabu (9/3). (antarakepri.com/Lia Rais)

Masyarakat Natuna, telah mendapat keistimewaan dari diperlihatkannya kebesaran Allah, yakni peristiwa gerhana matahari.
Natuna (Antara Kepri) - Shalat sunat khusuf syamsi atau shalat gerhana yang digelar di masjid Raya Jamik, Ranai Kecamatan Bunguran Timur, Natuna pada Rabu pagi cukup mengundang antusias warga.

Meski shalat baru dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB, namun jamaah telah mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WIB.

Sebagian besar jamaah yang ditemui di masjid raya mengatakan ingin mengikuti shalat sunah yang jarang terjadi atau dapat dikatakan langka.

Seperti yang diungkapkan oleh Shiren seorang pelajar SMP yang datang bersama temannya. Menurut Shiren, kemungkinan shalat sunat gerhana ini hanya akan dialaminya sekali dalam seumur hidup, makanya ia begitu antusias untuk mengikutinya.

"Ini peristiwa langka dimana merupakan salah satu kebesaran Allah, saya tidak ingin melewatkan kesempatan shalat berjamaah ini," ujar Shiren, Rabu (9/3).

Dari pantauan, ruangan dalam masjid dipenuhi oleh jamaah baik pria maupun wanita. Jamaah pria mencapai 8 saf dan jamaah wanita 4 saf.

Kepala Kantor Kementrian Agama Natuna H. Sudarmadi, sebelum pelaksanaan solat menyampaikan apresiasinya kepada jamaah yang hendak mengikuti shalat sunat gerhana.

"Saya sangat berterimakasih dengan antusiasme saudara sekalian, yang mau bersama-sama melaksanakan shalat sunat gerhana pada hari ini,” Ujar Sudarmadi.

Sementara itu, shalat sunat gerhana di imami langsung oleh imam Masjid Agung Natuna, ustad Ngatourohman.

Sebelum pelaksanaan shalat Ustad Ngato sempat menyampaikan pengarahan mengenai pelaksanaan shalat sunat khusuf syamsi atau  gerhana matahari.

"Pada dasarnya pelaksanaannya hampir sama dengan salat sunat lainnya hanya perbedaan pada niat dan takbirnya.
Tapi mari kita bersama – sama secara khusuk melaksanakan shalat sunat ini, karena peristiwa ini hanya terjadi 33 tahun sekali" Kata Ngato.

Menurut Ngato, Indonesia, terutama Natuna, telah mendapat keistimewaan dari diperlihatkannya  kebesaran Allah, yakni peristiwa gerhana matahari.

Berdasarkan pantauan dilapangan, gerhana matahari total yang terlihat di wilayah Ranai Natuna, hanya terjadi sebagian atau sekitar 80 Persen.  Namun sejumlah masyarakat yang ditemui mengaku cukup puas dapat melihat gerhana yang merupakan peristiwa langka. Gerhana mulai terlihat sejak Pukul 6 .28 WIB dan berakhir sekitar pukul 8.00  WIB pagi. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE