Tanjungpinang Gandeng Yogyakarta Pangkas Distribusi Cabai

id Tanjungpinang,Gandeng,Yogyakarta,Pangkas,Distribusi,Cabai

Tanjungpinang Gandeng Yogyakarta Pangkas Distribusi Cabai

Sekda Tanjungpinang yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Tanjungpinang Riono. (antarakepri.com/Saud)

Penjajakan yang telah kami lakukan ini merupakan upaya untuk memotong jalur distribusi cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah yang berasal dari Yogyakarta ke Tanjungpinang
Tanjungpinang (Antara Kepri) -  Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang akan bekerjasama dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk memangkas jalur distribusi komoditas cabai dan bawang.

"Penjajakan yang telah kami lakukan ini merupakan upaya untuk memotong jalur distribusi cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah yang berasal dari Yogyakarta ke Tanjungpinang," kata Ketua TPID Kota Tanjungpinang, Riono, Minggu.

Dari penjajakan tersebut, TPID Kota Tanjungpinang akan melakukan MoU dengan kelompok tani di Kabupaten Kulonprogo, Sleman, dan Bantul yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian Yogyakarta sebagai daerah penghasil  cabai dan bawang.

"Manfaat dari kerjasama ini nanti, masyarakat Tanjungpinang tentu akan memperoleh harga komoditas yang sangat murah," ucapnya.

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang itu mengemukakan bahwa secara teknis, kelompok tani di tiga kabupaten tersebut akan langsung menjual hasil panen cabai dan bawang ke Tanjungpinang, dan dijual langsung kepada masyarakat melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang.

"Teknis pengiriman dari Yogyakarta ke Tanjungpinang ini akan kami rundingkan dulu dengan pihak maskapai Garuda. Seandainya pihak maskapai setuju, MoU antara wali kota dengan Bupati Kulonprogo, Bantul, dan Sleman, akan dilaksanakan," tuturnya.

Dalam tempo sepekan, TPID Kota Tanjungpinang optimis akan mendapatkan pernyataan positif dari pihak Garuda terkait ketersediaan kargo pesawat untuk mengangkut komoditas tersebut.

"Penting kerjasama ini adalah untuk menekan angka inflasi yang cukup tinggi di Tanjungpinang, terutama pada komoditas cabai dan bawang yang paling berpengaruh terhadap inlasi," kata Riono.

Diwawancara terpisah, Kabid Perdagangan Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto membenarkan, tingginya harga cabai dan bawang di Tanjungpinang dikarenakan, panjangnya jalur distribusi antara daerah penyuplai dengan daerah yang disuplai.

"Cabai dan bawang yang ada di Tanjungpinang ini disuplai dari Yogyakarta, dengan jalur distribusi Yogyakarta-Batam-Tanjungpinang. Oleh karena itu, penjajakan yang dilakukan TPID adalah memangkas jalur distribusinya, dari Yogyakarta langsung ke Tanjungpinang," kata Teguh.

Menurutnya, kelompok tani di Kabupaten Kulonprogo, Sleman, dan Bantul tersebut mampu menghasilkan sekitar 80 ton cabai merah per hari, dan 12-18 ton bawang merah sekitar 3 bulan per hektarnya.

"Kami berharap ini kerjasama ini akan teralisasi sebelum Ramadhan pertengahan bulan nanti," ujarnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE