Dubes Kanada Jajaki Peluang Investasi di Batam

id Dubes,Kanada,Jajaki,Peluang,Investasi,Batam

Kami juga tertarik kerjasama dengan ASEAN. Dan Batam memiliki posisi yang strategis dalam kerjasama ini
Batam (Antara Kepri) - Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste Donald Bobiash menjajaki peluang investasi di Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Kami ingin mendengarkan paparan mengenai ekonomi khususnya untuk kawasan industri di Kota Batam," kata Donald Bobiash usai bertemu dengan Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Jumat.

Pemerintah telah merevisi status Batam menjadi Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas plus Kawasan Ekonomi Khusus.

Ia mengatakan selama ini Indonesia menjadi daerah yang menjanjikan bagi pengusaha Kanada. Banyak produksi Kanada yang diekspor ke Indonesia, seperti gandum dan Blackberry.

Perusahaan Kanada juga tertarik berinvestasi di bidang minyak dan gas bumi serta pertambangan.

"Kami juga tertarik kerjasama dengan ASEAN. Dan Batam memiliki posisi yang strategis dalam kerjasama ini," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Donald mempertanyakan perlindungan bagi tenaga kerja asing yang bekerja di kota itu.

Ia tidak ingin kejadian di Jakarta terulang di Batam, saat pekerja asal sempat ditolak masuk.

Di tempat yang sama, Wali Kota Muhammad Rudi menjelaskan saat ini kota tengah berbenah diri sesuai instruksi Presiden RI.

"Akan dibuat Kawasan Ekonomi Khusus. Investor akan diberi kemudahan, seperti pajak, dan lainnya. Pembahasan sudah dimulai Maret, diperkirakan September selesai seluruh aturan," kata Rudi menjelaskan.

Ia memastikan, aturan yang baru tidak mengubah apa yang sudah ada, melainkan menambah kemudahan-kemudahan bagi investor.

"Kami pemerintah siap mendukung apapun. Tak usah khawatir, kalau Kanada investasi di sini, kami akan jaga," katanya meyakinkan.

Mengenai pekerja asing, ia mengatakan di kota itu terdapat sekira 7.000 orang tenaga kerja asing, dan tidak ada masalah berarti.

Rudi mengatakan berdasarkan aturan, maka ada sembilan jenis keahlian yang pekerjanya boleh masuk ke Indonesia.

"Ke depan seandainya ada problem, boleh kontak kita langsung. Akan kita jembatani. Kami akan langsung turun tangan. Sesuatu yang sudah diatur tidak boleh dilarang lagi," katanya.  (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE