Manajemen Hang Nadim Tambah Mobil Pemadam Kebakaran

Batam (Antara Kepri) - Manajemen Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan tambahan dua mobil pemadam kebakaran melengkapi sembilan yang sudah ada sebagai antisipasi kerusakan pada unit lama.

"Beberapa perlengkapan dokumen administrasi pengajuan sudah diselesaikan dan dilaporkan ke BP Batam. Selanjutnya tinggal menunggu proses lelang saja," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Senin.

Saat ini Bndara Internasional Hang Nadim Batam sudah dilengkapi dengan sembilan unit mobil pemadam sehingga sesuai standar sudah bisa untuk menangani sekelas 747 bila ada yang mendarat di Batam.

"Namun beberapa di antaranya sudah berusia tua. Ada yang 20 tahun, jadi perlu cadangan agar jika ada yang rusak kemampuan standar bagi Hang Nadim dalam antisipasi bahaya kebakaran tidak turun," kata dia.

Dengan sembilan mobil pemadam ditambah fasilitas landas pacu hingga 4,025 kilometer maka Hang Nadim bisa didarati seluruh jenis pesawat termasuk sekelas Boeing 747 dan Airbus A380 yang merupakan pesawat penumpang terbesar.

Jika tidak ada cadangan dan ada keadaan darurat untuk pendaratan pesawat Boeing 747 atau Airbus A380 maka Hang Nadim tidak bisa melayaninya karena standarnya tidak sesuai.

"Kami menjaga agar standar di Hang Nadim tetap sesuai dengan kebutuhan seluruh jenis pesawat. Mengingat sangat sering pesawat-pesawat besar mendarat di Hang Nadim," kata Suwarso.

Selain sebagai lokaasi pengalihan penerbangan saat Singapura cuaca buruk, saat ini Hang Nadim juga sebagai transit pesawat umroh dari Lion Air dengan menggunakan Airbus A330 dengan ukuran besar.

"Kami ingin terus mengupayakan peningkatan standar pengamanan semua fasilitas di Hang Nadim. Sehingga akan bisa maksimal dalam pelayanan bagi pesawat dan penumpang," kata dia.

Pada 2016, Manajemen Hang Nadim Batam juga akan merubah lokasi check in calon penumpang menjadi dua lajur agar tidak memakan tempat seperti saat ini.

Manajemen juga akan menertibkan gerai makanan pada terminal kedatangan agar ruang terbuka bagi pengguna bandara semakin luas. (Antara)

Editor: Rusdianto