Batam (Antara Kepri) - Perbankan syariah di Provinsi Kepulauan Riau tumbuh menguat pada triwulan I-2016 di tengah melemahnya perekonomian, demikian hasil kajian keuangan regional Bank Indonesia.
"Kinerja perbankan syariah membaik yang tercermin dari penguatan pertumbuhan aset, pembiayaan dan dana yang dihimpun pada triwulan laporan," kata Kepala Perwakilan BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra dalam siaran pers di Batam, Selasa.
Pertumbuhan perbankan syariah terutama terlihat dari penyaluran kredit yang didorong oleh konsumsi.
Selain itu, pertumbuhan perbankan syariah juga berkat pelonggaran kebijakan moneter seperti kebijakan LTV, Down Payment, GWM serta BI Rate.
BI menghitung aset perbankan syariah tumbuh 12,49 persen dibanding triwulan IV 2015 sebesar 4,54 persen, DPK tumbuh 5,34 persen dibanding triwulan IV 2015 sebesar -8,40 persen dan pembiayaan tumbuh 10,63 persen dibanding triwulan IV 2015 sebesar 7,92 persen.
BI juga mencatat "non performing finance" (NPF) dan "finance to deposit ratio" (FDR) masing- masing sebesar 1,86 persen dan 184,02 persen.
Sementara itu, total aset dan dana BPR tercatat melambat sedangkan kredit yang disalurkan meningkat pada triwulan I 2016.
Aset dan dana BPR melambat masing-masing sebesar 8,44 persen (yoy) dan 8,12 persen (yoy) dibanding triwulan IV 2015 yang tumbuh 12,55 persen (yoy) dan 10,36 persen (yoy).
Sama dengan perbankan syariah, kredit BPR menguat terutama didorong oleh kredit konsumsi.
Dan Kualitas intermediasi BPR juga masih terjaga dengan NPL sebesar 3,90 persen serta LDR sebesar 97,92 persen.
Bank umum
Pada triwulan laporan, BI mencatat bank umum mengalami penguatan pertumbuhan aset dan dana, namun penyaluran kredit tercatat melambat.
Aset, DPK maupun kredit tumbuh sebesar masing-masing 4,41 persen (yoy), 3,54 persen (yoy) dan 5,49 persen (yoy) dibanding triwulan IV 2015 sebesar 4,07 persen (yoy), 2,99 persen (yoy) dan 9,82 persen (yoy).
NPL terhitung sebesar 1,60 persen dan LDR sebesar 77,20 persen, lebih rendah dibanding periode sebelumnya masing-masing sebesar 1,71 persen dan 78,81 persen.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Bea Cukai Kepri selamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp1,4 miliar
Rabu, 24 April 2024 14:59 Wib
Kanwil DJP Kepri imbau warga segera lakukan pemadanan nomor NIK dan NPWP
Rabu, 24 April 2024 14:34 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
Akademisi : Peran pariwisata pada ekonomi Kepri masih kurang dominan
Rabu, 24 April 2024 8:14 Wib
Komentar