DPRD Karimun Tidak Anggarkan Perawatan Coastal Area

id DPRD,Karimun,Tidak,Anggaran,Perawatan,Coastal,Area

DPRD Karimun Tidak Anggarkan Perawatan Coastal Area

Keramik lantai salah satu sisi bangunan Coastal Area Karimun pecah dan rusak setelah kawasan tersebut tidak memiliki anggaran untuk perawatan. (antarakepri.com/Rusdianto)

Pemkab juga tidak mengajukan anggaran untuk perawatan 'Coastal Area'. Devisit anggaran selama dua tahun berturut-turut merupakan salah satu penyebab tidak dianggarkannya dana untuk perawatan kawasan itu
Karimun (Antara Kepri) - DPRD Karimun, Provinsi Kepulauan Riau tidak menganggarkan dana untuk perawatan kawasan "Coastal Area" Tanjung Balai Karimun yang tidak terawat dan beberapa sarana prasarananya mulai rusak.

"Pemkab juga tidak mengajukan anggaran untuk perawatan 'Coastal Area'. Devisit anggaran selama dua tahun berturut-turut merupakan salah satu penyebab tidak dianggarkannya dana untuk perawatan kawasan itu," kata Ketua Komisi II DPRD Karimun M Yusuf Sirat di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Coastal Area merupakan ikon baru Kabupaten Karimun, dibangun di pinggir laut Tanjung Balai Karimun dengan dana ratusan miliar rupiah, terdiri atas panggung rakyat Putri Kemuning yang di sisi kiri dan kanannya merupakan pusat jajanan yang menjual aneka makanan dan minuman.

Menurut Yusuf Sirat, anggaran yang dialokasikan untuk kawasan perekonomian dan pusat kegiatan rakyat tersebut hanya dana operasional dengan jumlah yang sangat terbatas.

Dana operasional tersebut, kata dia, dikelola Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Karimun.

"Tahun depan, dana perawatan secara menyeluruh akan dialokasikan, jika anggaran sudah pulih, tidak defisit seperti dua tahun terakhir," katanya.

DPRD Karimun, menurut dia, mendorong pengelolaan Coastal Area sebagai pusat perekonomian masyarakat.

Coastal Area, kata dia lagi, sejak dibangun memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat, berbagai kegiatan perdagangan tumbuh di kawasan tersebut.

"Kami berharap masyarakat bersabar. Nanti kita tata dengan sistem yang lebih bagus. Masyarakat akan merasakan manfaatnya, terutama untuk meningkatkan perekonomian tanpa merusak estetika kota," katanya.

Berdasarkan pantauan, beberapa bagian bangunan Coastal Area mulai rusak, seperti atap Hall A dan Hall B yang rusak akibat angin kencang. Kondisi sama juga tampak di bangunan panggung rakyat, tempat biasanya pemerintah daerah menggelar berbagai kegiatan.

Sementara, fasilitas toilet umum juga kurang terawat dan lantai keramik di pelataran panggung juga hancur dan rusak kurang terawat.

Seorang warga, Syaiful mengaku prihatin dengan kondisi bangunan yang mulai rusak dan kondisinya memprihatinkan.

"Sayang, bangunannya dibuat dengan dana yang cukup besar. Tapi, kondisinya memprihatinkan dan tidak terawat," ucapnya. (Antara)

Editor: F.C Kuen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE