Dua Armada Pelni Resmi ke Tambelan

id Dua Armada Pelni Resmi ke Tambelan

"Kami berharap, armada Pelni ini tidak terlalu lama sampai ke Tambelan. Dan sebaiknya, rute kapal perintis digunakan, agar rentang kendali dari kabupaten ke kecamatan tidak terlalu jauh"
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Dua armada Pelni, KM Bukit Raya dan KM Lawit secara resmi dijadwalkan berlayar ke Kecamatan Tambelan, Kepulauan Riau. 

"Jadwal keberangkatan dua armada Pelni tersebut tak berubah. Hanya melakukan deviasi ke Tambelan," kata  Kepala Bidang Perhubungan Laut Kepri, Azis Kasim Djou, Kamis.

Sebagaimana surat yang ditandatangani Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Adolf R Tambunan (24/5). KM Bukit Raya akan singgah ke kecamatan terjauh di Kabupaten Bintan tersebut. Termasuk juga KM Lawit, sebagai alternatif mengisi kekosongan KM Sabuk Nusantara (Sanus) 30, 39 dan KM Gunung Bintan di Kepri.

"Deviasi pelayaran KM Bukit Raya dari Tanjungpriok (26/5) - Blinyu - Kijang - Letung - Terempa - Natuna - Midai - Serasan -Tambelan - Pontianak - Surabaya- Pontianak - Tambelan - Serasan - Midai - Natuna - Tarempa - Letung - Kijang - Blinyu -Tanjungpriok," ucap Azis.

Sedangkan deviasi pelayaran KM Lawit dimulai dari Pontianak (31/5) - Tanjungpandan - Tanjungpriok - Blinyu - Kijang - Letung - Tarempa - Natuna - Midai - Subi - Serasan - Tambelan - Serasan - Subi - Midai - Natuna - Tarempa - Letung - Kijang - Blinyu -  Tanjungpriok - Tanjungpandan - Pontianak.

Menurut Azis, usulan awal meminta KM Lawit dari Kijang langsung ke Tambelan - Pontianak. Tapi tak disetujui oleh pusat, mengingat Subi juga tak terlayani. Sehingga, deviasi pelayaran Lawit ke Tembelan, juga harus singgah ke Subi.

Diwawancara terpisah, Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Tambelan (KKT) di Tanjungpinang, Robby Patria Hidaat turut bersyukur karena kehadiran KM Bukit Raya dapat menghubungkan kembali Tambelan dengan Pulau Bintan yang hampir 4 bulan terputus. Meskipun, tiket 
ke Tambelan dijual seharga Rp 345.000 per orang.

"Kami berharap, armada Pelni ini tidak terlalu lama sampai ke Tambelan. Dan sebaiknya, rute kapal perintis digunakan, agar rentang kendali dari kabupaten ke kecamatan tidak terlalu jauh, karena akan berpengaruh terhadap harga tiket kapal," kata Robby.

Robby juga mengharapkan KM Sabuk Nusantara 30, 39 dan KM Gunung Bintan, dapat segera diperbaiki. Agar pelayaran Kepri bisa kembali normal.

"Ini kan rute yang dipaksa, makanya dari kabupaten ke kecamatan saja perlu waktu tiga hari di laut," ucapnya. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE